Apa itu pemakaman kremasi? Sebagian besar dari Anda pastinya sudah pernah mendengar istilah satu ini bukan? tetapi kemungkinan besar masih asing apa sebenarnya pengertian serta manfaatnya tersebut. Ya, di Indonesia sendiri kremasi memang tidak begitu populer bagi masyarakat umum.

Padahal ini merupakan salah satu cara pemakaman untuk suatu agama tertentu. Baru-baru ini, istilah ini sendiri ramai terdengar setelah jenazah selebgram dari Laura Anna menjalani proses kremasi tersebut di Grand Heaven Pluit pada Desember tahun 2021.

Terlepas dari kematian Mendiang Laura Anna tersebut, kami akan menjelaskan lebih lengkap apa itu proses kremasi mulai dari pengertian, proses, hingga sejarah.

Tahukah Kamu, Apa Itu Pemakaman Secara Kremasi?

Seperti sudah disinggung sebelumnya, kremasi merupakan salah satu bentuk pemakaman di agama tertentu. Adapun ini adalah proses pembakaran atau menghilangkan jenazah manusia yang sudah meninggal. Namun perlu diketahui bahwa dalam prosesnya ternyata tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Adapun sejumlah ketentuan yang harus diperhatikan terlebih dahulu seperti suhu yang dinyalakan buat membakar jenazah hingga waktu yang akan digunakan buat proses pembakaran tersebut berlangsung.

Oleh sebab itu, keberadaannya memang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Biasanya hanya boleh dilakukan oleh jasa pemakaman professional.
Adapun dari berbagai sumber, kremasi sendiri berasal dari kata Cremo dari Bahasa latin dimana dapat dimaknai membakar. Sehingga kremasi sendiri adalah praktik yang digunakan buat menghilangkan jasad dengan cara dibakar.

Ketentuan lainnya adalah api yang akan digunakan buat prosesnya harus mempunyai suhu 800 derajat celcius atau lebih.

Karena suhu itulah setelah proses kremasi hanya meninggalkan tulang serta debu. Nantinya hasil dari kremasi tersebut akan langsung digiling agar menjadi butiran debu lebih halus dan akan disimpan ke dalam tempat khusus seperti guci.

Abu dari proses pembakaran itulah bisa berkali-kali lipat lebih ringan dibandingkan dengan berat jenazah.

Nantinya setelah proses pembakaran tersebut sudah dilaksanakan, abu jenazah akan didiamkan selama beberapa hari di dalam rumah jenazah. Sesudah itu debu akan langsung ditaburkan.

Namun proses penaburan ini pun mungkin tidak akan berlaku apabila jenazah mempunyai jenis penyakit tertentu. Proses penaburan inilah juga menjadi rangkaian proses dari kegiatan pemakaman tersebut.

Sejarah Mengenai Kremasi Jenazah

Kamu pastinya sudah paham apa itu pemakaman kremasi bukan? lantas bagaimanakah sejarah dari proses pemakaman atau ritual jenazah tersebut? berdasarkan dengan sejarah, kegiatan pembakaran jenazah ini sendiri sudah ada di zaman Yunani Kuno sejak 1000SM.

Adapun praktiknya sendiri adalah berasal dari adopsi orang-orang yang tinggal di bagian bumi utara. Dimana pemakaman tersebut sudah dipraktikkan pada tentara yang gugur di medan perang.

Abu itulah akan dikumpulkan dan selanjutkan dikirimkan ke tanah asal mereka.

Di samping itu, praktik kremasi di Yunani sendiri juga secara simbolis berkaitan erat dengan kebajikan, keberanian, hingga patriotism. Berdasarkan dengan mitologi Yunani Kuno, Achiles adalah seorang prajurit yang paling berani, hebat sekaligus tampan di dalam perang Troya juga dijadikan abu dengan diberi pakaian pakaian para dewa.

Bukan hanya orang-orang Yunani saja, tetapi bangsa Romawi kemudian juga mengikuti gaya Yunani buat melakukan kremasi kepada para pahlawan-pahlawan perang tersebut. Namun memasuki tahun 100 M, proses pengabuan jenazah inipun dihentikan kecuali untuk kondisi darurat.

Walaupun belum ada alasan konkret mengapa kegiatan kremasi tersebut dihentikan, tetapi sebagian besar dari ahli menduga akibat adanya penyebaran agama Kristen. Namun alasan yang paling masuk akal adalah karena untuk menghindari kekurangan kayu.

Sama seperti dengan bangsa Yunani dan Romawi, bangsa Skandinavia pun ternyata juga mempunyai pemikiran yang sama. Dimana kegiatan kremasi inipun dilakukan buat membantu membebaskan roh dalam daging sekaligus dapat mencegah orang-orang mati tersebut mengganggu orang-orang yang masih hidup.

Dalam ajaran Hindu, proses pengabuan ini pun juga dipercaya mampu menghilangkan roh agar tidak mempunyai keterkaitan lagi dengan dunia.

Terlepasnya ikatan dengan hal-hal yang berbau dunia itulah ternyata akan membantu unsur-unsur materi pembentuk tubuh agar dapat kembali menyatu dengan alam.

Di negara india, kegiatan kremasi ini pun menjadi bagian keinginan dari pemeluk agama Hindu.

Dimana abu yang sudah dibakar tersebut akan dilarung ke Sungai Gangga yang dipercaya sebagai sungai suci di negara tersebut. Sedangkan di beberapa negara Asia, sebut saja Tibet dan Laos dimana kegiatan kremasi hanya dapat dilakukan pada orang-orang suci saja.

Bukan hanya negara-negara di atas saja, kamu juga akan menemukan upacara pemakaman pembakaran jenazah tersebut di Bali. Nah, di pulau inilah ternyata dikenal dengan sebutan Ngaben.

Biasanya hanya akan dilakukan pada hari-hari baik saja. Tujuannya adalah supaya mengantarkan jenazah sampai ke tempat terbaik.

Kremasi di Tengah-Tengah Masyarakat Modern

Memang upacara pemakaman satu ini sudah tidak bisa dilepaskan dari tradisi maupun kepercayaan dari masyarakat. Namun kegiatan kremasi pada zaman modern ini sendiri sudah dilakukan dengan cara berbeda. Dimana tidak dilakukan dengan menggunakan api terbuka, tetapi jenazah akan dimasukkan ke dalam peti dan dia bukan didalam ruangan dengan suhu yang sangat panas.

Abu dari kegiatan kremasi itulah akan langsung disimpan di dalam guci dengan ukuran kecil dan dimakamkan di columbium ataupun dilarutkan ke tempat yang diinginkan. Tidak sampai disitu saja, kegiatan ini pun biasanya hanya dapat dilakukan oleh jasa pemakaman yang profesional sehingga tidak dapat dilakukan secara sembarangan.

Disamping itu, hanya ada beberapa agama yang memperbolehkan proses satu ini seperti Budha, Hindu, Beberapa aliran agama Kristen (Gereja Katolik, Gereja Baptis, Methodis hingga Saksi Yehuwa), Yahudi Liberal serta Kaum Sikh. Sedangkan beberapa agama yang melarang proses kremasi seperti Baha’I, Islam, Yahudi Ortodoks, hingga beberapa aliran agama Kristen seperti Ortodoks Yunani, Ortodoks Rusia, Gereja Pentakosta serta gereja Karismatik.

Kelebihan Proses Kremasi

Kegiatan pemakaman jenazah dengan proses kremasi ternyata juga menawarkan beberapa kelebihan yang ada di dalamnya. Ada apa sajakah kelebihannya? Langsung saja simak penjelasannya berikut ini:

1. Praktis

Perlu diketahui bahwa kremasi pada jenazah manusia inipun ternyata jauh lebih praktis dibandingkan dengan menguburkannya. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena prosesnya sendiri tidak membutuhkan waktu banyak bahkan biasanya hanya memakan waktu 3 jam.

2. Tidak Membutuhkan Banyak Lahan

Hal positif lainnya yang bisa didapatkan adalah tidak membutuhkan lahan banyak. Seperti sudah diketahui di perkotaan, lahan pemakaman sendiri sangat mahal bahkan dapat mencapai ratusan juta rupiah. Oleh sebab itulah, menggunakan cara pengabuan inilah bisa menjadi alternative.

3. Tidak Membutuhkan Banyak Biaya

Disamping itu, dengan menggunakan proses pemakaman inipun ternyata juga tidak akan membutuhkan banyak biaya. Berbanding terbalik apabila anda menggunakan cara penguburan dimana nilai yang harus dikeluarkan sangat fantastis.

Sudah tahu apa itu pemakaman kremasi, proses, sejarah hingga manfaatnya bukan? apabila anda hendak menggunakan proses pemakaman ini untuk keluarga maka segera gunakan jasa pemakaman dari Kamboja.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0