Menguburkan jenazah merupakan salah satu kewajiban terhadap orang yang meninggal dunia dan hukumnya fardu kifayah, artinya jika tidak ada yang melakukannya, maka seluruh orang di wilayah tersebut berdosa. Salah satu anjuran dalam pemakaman adalah membaca doa setelah menguburkan jenazah.
Tidak hanya itu, ada amalan lainnya yang dianjurkan setelah pemakaman, seperti takziah. Selengkapnya mengenai doa dan amalan setelah menguburkan jenazah akan diuraikan berikut ini.
Berikut ini amalan dan doa setelah menguburkan jenazah yang dianjurkan:
Membaca doa setelah menguburkan jenazah sangat dianjurkan, hal ini berdasarkan hadis riwayat Abu Dawud dan Al-Hakim yang berbunyi.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ
Artinya: "Apabila Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah selesai dari menguburkan mayit, beliau berkata, 'Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya." (HR Abu Dawud dan Al-Hakim)
Adapun doa setelah menguburkan jenazah berdasarkan hadis riwayat Abu Dawud yaitu:
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ نصف المله، اللهم ثبته عند السؤال باقيها
Artinya: "Ya Allah, ampunilah ia dan rahmatilah ia pada satu sisi. Ya Allah, mantapkanlah ia ketika ditanya (Malaikat Munkar dan Nakir) pada sisi lain." (HR Abu Dawud)
Atau bisa juga dengan membaca doa berikut.
اللَّهُمَّ اغْـفِـرْ لَــهُ
Allahummaghfir lahuu
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia”
اللَّهُمَّ ثَـــبـِّـــتْهُ
Allahumma tsabbit huu
Artinya: “Ya Allah, berilah keteguhan kepadanya”
Kedua doa itu dibaca 3 kali sambil berdiri atau duduk. Hal ini berdasarkan Syarh Riyadhus Shalihin, 4/562 yang mana menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seringkali ketika berdoa, yang diulangi hingga 3 kali.
Setelah itu, beliau meninggalkan pemakaman dan tidak duduk seusai pemakaman, baik untuk dzikir, membaca al-Quran, maupun istighfar.
Berdasarkan Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, bacaan doa setelah menguburkan jenazah yaitu:
Pada taburan pertama saat pemakaman bisa membaca doa:
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمُ
Minhaa Khalaqnaa kum
Artinya: "Dari tangan itulah kami menciptakan kalian"
Selanjutnya, pada taburan kedua saat pemakaman bisa membaca doa:
وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ
Wa fiiha nu'iidukum
Artinya: "Dan daripadanya Kami akan mengembalikan kalian."
Kemudian, pada taburan ketiga saat pemakaman bisa membaca doa:
وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى
Wa fiiha nukhrijukum taratan ukraa
Artinya: "Dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kalian pada kesempatan lain"
Selain doa setelah menguburkan jenazah, amalan lainnya yang disunnahkan adalah takziah. Takziah sendiri berasal dari kata “azza” yang berarti sabar, yang mana menegaskan bahwa tujuan utama amalan ini yaitu untuk menghibur, menenangkan, dan menyabarkan keluarga yang berduka.
Selain itu, kehadiran takziah tidak hanya untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Oleh sebab itu, orang yang takziah disarankan untuk membuatkan makanan bagi keluarga yang sedang ditinggalkan.
Adapun waktu takziah tidak terbatas waktu setelah kematian, sehingga walaupun masa berkabung biasanya 3 hari, tetap bisa melakukan takziah. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad yang menyatakan bahwa Rasulullah saw melakukan takziah kepada keluarga Ja’far lebih dari 3 hari setelah kematian. Lebih lengkapnya, berikut bunyi hadisnya.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم أَمْهَلَ آلَ جَعْفَرٍ ثَلاَثًا أَنْ يَأْتِيَهُمْ ثُمَّ أَتَاهُمْ فَقَالَ لاَ تَبْكُوا عَلَى أَخِى بَعْدَ الْيَوْمِ. ثُمَّ قَالَ ادْعُوا لِى بَنِى أَخِى. فَجِىءَ بِنَا كَأَنَّا أَفْرُخٌ فَقَالَ ادْعُوا لِى الْحَلاَّقَ . فَأَمَرَهُ فَحَلَقَ رُءُوسَنَا [رواه أحمد]
“Dari Ubadah bin Ja’far, bahwa Nabi saw menunda untuk menjenguk keluarga Ja’far setelah tiga hari. Ketika beliau mendatangi keluarga Ja’far, beliau berkata: Janganlah kalian menangisi saudaraku sesudah hari ini. Kemudian ia berkata, panggillah kedua putra saudaraku itu. Kemudian didatangkanlah kami seperti seekor unggas. Beliau berkata, Datangkanlah kepadaku tukang cukur. Kemudian didatangkanlah tukang cukur kepada beliau, maka beliau memerintahkannya mencukur rambut kepala kami” (HR. Ahmad).
Setelah menguburkan jenazah, dianjurkan untuk berdoa memohon ampunan untuk jenazah dan melakukan takziah bagi keluarga yang ditinggalkan. Sedangkan bagi keluarga yang ditinggalkan, dianjurkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dalam mengurus jenazah, mulai dari memandikan hingga menguburkan.
Akan tetapi, ditinggalkan oleh orang yang tersayang pastinya memberikan pukulan besar bagi keluarga yang ditinggalkan, sehingga bisa membuat proses pengurusan jenazah tidak bisa maksimal. Oleh sebab itu, Kamboja hadir menyediakan jasa pengurusan jenazah, sehingga pihak keluarga yang ditinggalkan bisa fokus untuk berkabung.
Kamboja akan membantu menguruskan jenazah, seperti memandikan, mengafani, hingga menguburkannya. Menariknya, semua peralatan seperti bak, peralatan mandi, termasuk kain kafan, tikar, formalin, hingga peti mati untuk jenazah muslim dan non muslim disediakan. Jadi, Anda bisa fokus berkabung tanpa perlu memikirkan tempat beli kain kafan atau peti mati saat ada kematian.
Tidak hanya itu, Kamboja juga menyediakan jasa pemakaman premium bagi Anda yang ingin memberikan tempat peristirahat terbaik untuk keluarga, yaitu pemakaman di San Diego Hill Memorial Park dan Al Azhar Memorial Garden. Untuk pemesanan, langsung kunjungi website Kamboja!