Bendera kuning telah digunakan selama berabad-abad sebagai simbol kedukaan. Penggunaannya berasal dari sejarah abad pertengahan di Eropa, di mana warna kuning dikaitkan dengan penyakit dan kedukaan.
Saat ini, bendera kuning masih digunakan sebagai tanda peringatan dalam situasi yang berkaitan dengan kedukaan. Tidak terkecuali di Indonesia, seperti pemakaman di Jakarta. Untuk lebih mengenal asal usul bendera kuning ini, Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya dibawah ini.
Tahukah Anda bahwa golongan yang pertama kali menggunakan bendera ini ialah kaum kolonial Belanda? Namun, penggunaan bendera tersebut bukan sebagai tanda berkabung atas orang meninggal dunia. Bagi kaum kolonial Belanda, bendera dengan warna kuning digunakan sebagai simbol karantina untuk melawan wabah penyakit.
Dulunya, pada masa penjajahan Belanda, ada banyak wabah penyakit yang sempat merebak dan memakan korban jiwa. Pemerintah kolonial Belanda menetapkan bahwa siapapun yang sedang sakit harus menjalani karantina. Mereka memasang lembaran kuning yang bertuliskan huruf Q.
Huruf Q tersebut merupakan simbol “Quarantine” atau karantina bagi orang yang terkena wabah. Jika ada korban akibat wabah penyakit tersebut, kolonial Belanda akan memasang bendera bertuliskan huruf Q itu di depan rumahnya. Apabila jumlah korban sangat banyak, maka bendera dipasang di sudut jalanan.
Sejak peristiwa itulah, masyarakat Indonesia pun mengenal bendera kuning sebagai pertanda telah terjadi musibah kedukaan di lingkungan sekitar. Simbol yang dulunya dibuat oleh golongan kolonialis kemudian orang Indonesia menjadikannya sebagai simbol tradisi lokal, terutama di masa kini.
Wabah penyakit tersebut mungkin sudah lama sirna, tetapi masyarakat Indonesia tetap menggunakan warna bendera itu. Bisa dibilang menjadikannya sebagai cara agar mereka memperingatkan masyarakat sekitar bahwa seseorang sudah meninggal dunia tanpa adanya keributan.
Bagi kebanyakan orang, warna kuning sering dikaitkan dengan perasaan bahagia, optimisme, dan kesegaran jiwa. Namun, bagi sebagian orang, warna kuning identik dengan perasaan cemburu, kebohongan, dan berhati-hati. Belum lagi warna cerah ini dapat menarik perhatian banyak orang.
Pada bagian sebelumnya Anda telah membaca bahwa warna kuning pada bendera menjadi penanda karantina atau orang meninggal. Sedangkan warna kuning memiliki makna kewaspadaan dan menarik perhatian. Karena itu, dengan warna ini, bendera berkabung pun dapat memberi peringatan kepada warga sekitar.
Sebagai informasi tambahan, Anda perlu tahu bahwa warga Kota Solo tidak memilih bendera warna kuning, tetapi merah untuk menandakan kedukaan seseorang. Di Kota Makassar, warga lokalnya menggunakan bendera berkabung warna putih, begitu juga di pulau Kalimantan.
Tidak ada aturan yang secara tegas dan mutlak yang mengatur pemilihan warna untuk memperingati meninggalnya seseorang maupun dalam acara pemakamannya. Urusan warna pada bendera sebagai tanda berkabung itu biasanya tergantung pada tradisi masyarakat lokal.
Bukan hanya orang-orang di Indonesia saja yang menerapkan warna tertentu sebagai tanda berkabung. Di negara-negara lain ada pula pilihan warna yang digunakan untuk menandai adanya musibah kedukaan. Meskipun begitu, mereka jarang mengibarkan bendera untuk perihal pemakaman. Simak ulasannya:
Cina menggunakan warna putih sebagai bendera kedukaan. Masyarakat di negara tersebut akan mempersiapkan acara berkabung yang serba putih. Baik itu lilin, taplak meja, kain penutup, dan seragam para pelayat semuanya berwarna putih.
Negara Mesir di wilayah Afrika Utara juga menerapkan warna kuning sebagai tanda kedukaan, sama seperti Indonesia. Hanya saja, mereka tidak memasang bendera kuning untuk memberitahu tetangganya. Mereka akan menghadiri acara pemakaman dengan seragam kuning.
Sementara itu, di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, mereka memilih hitam sebagai warna berkabung. Ini dapat Anda lihat dari seragam pelayat, kain penutup peti mati, dan mobil pengantar jenazahnya. Itu karena mereka menganggap hitam sebagai simbol kehilangan dan musibah.
Sama seperti negara Eropa dan Amerika Serikat, Korea juga memilih warna hitam sebagai warna berkabung. Setiap ada orang yang meninggal, maka keluarga dan setiap tamu yang datang akan
menggunakan pakaian berwarna hitam.
Sedangkan untuk negara Jepang, orang akan menggunakan pakaian warna gelap sebagai simbol kedukaan. Seperti hitam, biru tua, dan bau-abu. Mereka diwajibkan menggunakan pakaian gelap dari kepala hingga kaki.
Karena mayoritas warga Indonesia adalah muslim, Anda mungkin pernah bertanya, bagaimana pandangan agama Islam tentang pengibaran bendera sebagai tanda terjadinya kedukaan, apalagi dengan warna kuning? Ini karena dalam Al-Qur’an tidak ada penjelasan tentang bendera tanda berkabung.
Sekilas, budaya penggunaan bendera kuning untuk pemakaman ini tampak seperti bid’ah atau hal baru yang diada-adakan. Meskipun demikian, sejumlah budayawan Indonesia seperti Yahya Andi Saputra menyatakan bahwa ada nilai-nilai tradisional Indonesia yang melekat pada warna bendera itu.
Menurut beliau, warna kuning memiliki sebuah makna berupa kedekatan jiwa dan spiritual dengan Allah Yang Maha Esa. Selain itu, ada pula makna kedua berupa keluhuran, etika, dan moralitas yang wajib kita pelihara demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Sebenarnya dari segi warna, Islam tidak mempermasalahkan pilihan warna yang orang-orang gunakan sebagai tanda berkabung. Hal terpenting adalah bendera pemakaman tersebut tidak mengandung tulisan, lambang, atau unsur-unsur lain yang berasal dari agama diluar Islam.
Itulah penjelasan mendetail tentang warna kuning yang terdapat pada bendera untuk acara pemakaman. Apakah Anda perlu layanan event organizer pemakaman untuk mengurus pemakaman Jakarta Pusat atau pemakaman Jakarta Selatan? Kamboja akan menjadi solusi terbaik untuk mengurus kebutuhan Anda.
Kamboja adalah penyedia proteksi pemakaman pertama di Indonesia, menawarkan solusi untuk pengurusan proteksi pemakaman terpercaya serta terjangkau bagi Anda dan keluarga.
Tim profesional Kamboja siaga 24/7 dalam menerima laporan atas kedukaan, pengurusan hingga pengaturan pemakaman Anda kelak. Untuk berdiskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kontak Kamboja.