Wabah Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun lebih telah menelan korban yang tak bisa disepelekan. Berdasarkan data yang dikumpulkan Worldmeters per Kamis, 9 Juni 2022, total kasus aktif mencapai lebih dari 22 juta kasus dengan angka kematian di atas 6 juta jiwa (sumber: Tirto).

Meski kini kasusnya sudah melandai, masyarakat tetap diharapkan menjaga kesehatan agar tak gampang terinfeksi virus. Misalnya saja dengan menjaga kebersihan dan mengikuti vaksinasi. Ada satu lagi hal yang sebaiknya dipertimbangkan untuk antisipasi risiko, terutama untuk generasi muda: membeli asuransi kematian.

Mengapa asuransi kematian? Berapa asuransi kematian yang harus diketahui? Berikut ini ada penjelasan lengkap seputar asuransi kematian beserta manfaat hingga cara klaimnya.

Pengertian Asuransi Kematian

Jika asuransi kematian kurang familiar di telinga Anda, itu karena jenis asuransi ini merupakan nama lain dari asuransi jiwa. Jadi secara garis besar, asuransi kematian memberikan manfaat yang sama seperti menjamin keamanan finansial dan proteksi kepada keluarga. Selain itu, asuransi kematian atau asuransi jiwa diatur dalam Undang-undang No. 40 tahun 2014 tentang Perasuransian.

Ada juga santunan kematian yang diserahkan kepada ahli waris yang ditinggal pihak tertanggung. Nanti, mereka bisa menggunakannya sebagai biaya pemakaman, membayar tagihan biaya rumah sakit, atau utang yang belum dilunasi.

Jenis-Jenis Asuransi Kematian

Dengan pengertian yang sama, berapa asuransi kematian yang tersedia pun sama dengan asuransi jiwa, yakni empat jenis, di antaranya:

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)

Sesuai namanya, asuransi jiwa berjangka akan memberikan manfaat tanggungan seperti santunan kematian sesuai periode yang disepakati, dengan variasi 5 sampai 20 tahun atau batas usia tertentu.

Perusahaan asuransi pun akan memberikan uang pertanggungan kepada ahli waris yang telah ditunjuk pihak tertanggung setelah mereka meninggal dunia dan kontrak belum habis.

Dengan premi yang terjangkau, asuransi jiwa berjangka cocok untuk Anda yang penghasilannya tak terlalu besar. Namun, Anda juga harus mengantisipasi dana preminya yang cenderung mengalami kenaikan seiring bertambahnya usia dan risiko kematian.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)

Jenis asuransi berikutnya dalam berapa asuransi kematian adalah asuransi jiwa seumur hidup. Berbeda dari asuransi jiwa berjangka, produk perlindungan ini menyediakan proteksi dengan batas usia sampai 99 atau 100 tahun.

Tujuan lainnya adalah mendorong pihak tertanggung atau nasabah aktif membayar premi sesuai kontrak.

Anda yang tak ingin dana premi hangus walau tak mengajukan klaim dapat memilih asuransi jiwa seumur hidup. Jumlahnya juga lebih besar, mengingat dana preminya lebih mahal.

Oleh karena itu, pastikan Anda mampu membayar premi setiap bulannya.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

Dengan masa berlaku 5 sampai 30 tahun, asuransi jiwa dwiguna menawarkan dua fungsi bagi nasabahnya, yakni asuransi jiwa berjangka dan tabungan. Anda dapat membayar premi sepanjang masa pertanggungan maupun pembayaran terbatas. Sementara jumlah premi yang harus dibayar lebih mahal karena ada dua fungsi yang diberikan kepada Anda.

Di sisi lain, manfaat yang diberikan asuransi jiwa dwiguna sepadan dengan premi yang wajib nasabah melunasi. Ketika pihak tertanggung meninggal dunia, uang yang dicairkan lewat pengajuan klaim pun akan diserahkan kepada ahli waris dan bisa dipakai sesuai kebutuhan.

4. Asuransi Jiwa Unit Link

Ketika membahas berapa asuransi kematian yang populer di Indonesia, asuransi jiwa unit link menjadi salah satu yang belakangan sering disebutkan.

Hal ini disebabkan salah satu fungsinya, yakni sebagai instrumen investasi, sedang digemari masyarakat luas. Terutama generasi muda yang ingin belajar menjadi
investor.

Premi yang Anda serahkan pada asuransi jiwa unit link nantinya digunakan untuk proteksi dan investasi. Namun, perlu Anda ketahui bahwa hasil investasi dari produk ini tak sebesar instrumen lain seperti saham atau reksa dana, sehingga profitnya pun seadanya.

Manfaat Memiliki Asuransi Kematian

Kematian adalah takdir yang akan dialami semua manusia, tetapi tak ada yang mengetahui kapan mereka meninggalkan dunia. Untuk itu, Anda harus menyiapkan berbagai hal agar pihak yang nanti ditinggalkan dapat menjalani kehidupan dengan kondisi finansial yang baik.

Memiliki asuransi kematian pun dinilai menjadi langkah efektif yang semakin umum dilakukan masyarakat. Sehingga selain mengetahui berapa asuransi kematian yang dapat dipilih, Anda juga bisa mempelajari manfaat-manfaat dari produk tersebut, di antaranya:

A. Ahli Waris Tak Akan Terbebani

Ahli waris dalam hal ini tak hanya mencakup kerabat keluarga, tetapi orang-orang yang dipercaya mampu mengelola uang pertanggungan yang dicairkan.

Dengan begitu, dana tersebut dapat dipakai sesuai rencana atau kebutuhan yang telah disiapkan, dari hutang hingga biaya pengobatan.

Akan lebih baik kalau Anda membeli asuransi kematian sejak masih muda. Pasalnya, premi yang dibayar lebih terjangkau dan tak akan membebani kebutuhan yang lain. Anda bisa saja menggunakan asuransi kematian saat sudah tua, hanya saja preminya jadi lebih mahal.

B. Mempersiapkan Biaya Pemakaman

Tahukah Anda di Jakarta biaya pemakaman bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah? Belum lagi ada biaya retribusi yang harus dibayar secara berkala.

Belum lagi ada biaya lain terkait pengurusan kematian yang akan membuat keluarga pusing saat tak ada pegangan.

Sebelum merepotkan kerabat, Anda harus berinisiatif mempersiapkan biaya-biaya tersebut. Memiliki asuransi kematian adalah salah satu solusi yang dapat dilakukan, sebab manfaatnya akan membantu ahli waris mengurus pemakaman tanpa membebani finansial mereka.

C. Proteksi Atas Resiko Kematian Akibat Penyakit Tertentu

Mengecek berapa asuransi kematian secara tak langsung membantu Anda menemukan produk perlindungan yang memproteksi diri dari penyakit tertentu, terutama yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. Jadi biaya medis yang ditagihkan dapat dibayar melalui asuransi.

Berdasarkan WHO, ada sepuluh penyebab utama kematian di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah TBC, kelainan pembuluh darah, diabetes, hipertensi, dan kecelakaan. Jadi cek apakah jenis asuransi yang Anda pilih sudah mencakup risiko ini.

Cara Mengajukan Klaim Asuransi Kematian

Cara mengajukan klaim akan Anda dapatkan juga saat menyimak berapa asuransi kematian. Prosedur yang diberlakukan rata-rata sama meski biasanya ada perbedaan sesuai faktor penyebab dan ketentuan dari masing-masing perusahaan.

Berikut adalah tahap umum pengajuan klaim asuransi kematian, dalam hal ini saat nasabah atau pihak tertanggung meninggal dunia:

  • Laporkan kematian pihak tertanggung kepada perusahaan asuransi, paling lambat 30-60 hari sejak waktu kejadian.
  • Siapkan dokumen yang dijadikan syarat pengajuan klaim seperti formulir, polis, surat kematian, kartu identitas, dan lain sebaiknya.
  • Ikuti prosedur yang ditentukan perusahaan asuransi. Setelah menyerahkan dokumen, tunggu sampai mereka melakukan verifikasi data nasabah.
  • Apabila pengajuan klaim diterima atau dikabulkan, perusahaan asuransi akan mencairkan uang pertanggungan kepada ahli waris.

Itulah informasi seputar berapa asuransi kematian hingga manfaat dan cara pengajuan klaimnya. Semoga bermanfaat untuk Anda, ya!

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0