Seperti apa hukum pasang foto pada buku Yasin orang meninggal? Saat ini masih banyak orang yang memasang foto keluarga yang telah meninggal pada buku Yasin. Kemudian keluarga juga membagikan buku tersebut dan berharap ini akan menjadi amalan sedekah bagi yang sudah meninggal.

Biasanya tradisi ini juga bersamaan dengan acara tahlilan di mana sohibul hajat akan membagikan buku ini sebelum memulai tahlilan. Akan tetapi, banyak yang bertanya tentang apakah boleh memasang foto pada buku Yasin? Untuk mendapatkan jawabannya, silakan mengikuti penjelasan berikut.

Inilah Hukum Pasang Foto Orang Meninggal di Buku Yasin

Sebenarnya hukum memasang foto pada buku Yasin selalu menjadi topik yang menarik. Sampai sekarang perdebatan masih terus dilakukan oleh banyak orang. Ada yang mengatakan boleh, ada juga yang mengatakan tidak.

Sebenarnya memasang foto orang yang sudah meninggal pada buku Yasin kurang tepat. Namun mesti Anda pahami bahwa hal tersebut bukan berarti sebuah larangan atau diharamkan. Hal tersebut karena pada dasarnya foto merupakan sesuatu yang mubah (boleh).

Menurut Buya Yahya, salah satu ulama besar di Indonesia bahwa foto bukan sesuatu yang dilarang. Ulama telah sepakat terkait hukum foto tersebut, termasuk di dalamnya bagian dari fotografi.

Melalui channel YouTubenya, beliau menjelaskan bahwa foto bukan sesuatu yang haram. Bukan pula sesuatu yang menimbulkan cela. Akan tetapi, memasangnya di buku Yasin merupakan sesuatu yang kurang tepat.

Pengasuh LPD serta PP Al-Bahjah tersebut menghimbau agar masyarakat tidak perlu meletakkan foto keluarga yang telah meninggal di sampul buku Yasin. Memang hal tersebut tidak sampai masuk ke perbuatan haram. Namun hal tersebut kurang tepat.

Pendapat UAS Foto di Buku Yasin Orang Meninggal

Bagaimana dengan pandangan UAS atau Ustadz Abdul Somad? Banyak orang tahu beliau juga merupakan salah satu ulama yang terkenal di Indonesia. Sudah banyak yang mengakui keilmuan beliau, termasuk dari kalangan para habib.

Berkaitan dengan foto di buku Yasin, beliau menjelaskan bahwa sebenarnya yang merupakan wakaf dan sesuai dengan anjuran yaitu mushaf Al-Quran dan bukan buku Yasin. Beliau menjelaskan bahwa sebaiknya keluarga yang meninggal, maka wakafkan mushaf Al-Quran.

Sementara itu untuk wakaf buku Yasin sebaiknya berhentilah. Meskipun begitu, beliau juga tidak menyalahkan ketika ada orang yang tetap mencetak buku Yasin orang meninggal dengan foto pada bagian sampulnya. Ini karena masih ada yang melakukan hal tersebut dengan berdalih bahwa ini merupakan wakaf.

Namun UAS tetap menghimbau agar masyarakat lebih memberikan wakaf Al-Quran. Apalagi hal tersebut sesuai dengan keterangan pada hadist Rasulullah seperti yang diriwayatkan Ibnu Majah.

"Sesungguhnya yang didapati oleh orang beriman dari amalan dan kebaikan yang sudah dia lakukan yaitu:

  • Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan
  • Anak sholeh yang dia tinggalkan
  • Mushaf Al-Quran yang ia wariskan
  • Masjid yang dia bangun
  • Rumah untuk ibnu sabil (musafir yang perjalanannya terputus)
  • Sungai yang ia alirkan
  • Sedekah yang ia keluarkan melalui hartanya ketika masih sehat dan hidup

Dalil tentang Memasang Foto di Buku Yasin

Sebenarnya tidak ada keterangan secara jelas mengenai boleh atau tidaknya memasang foto di buku Yasin orang meninggal. Akan tetapi, sebenarnya menempelkan foto pada benda-benda seperti tikar, bantal, dan lain-lain maka ini diperbolehkan.

Hal tersebut seperti keterangan di kitab Majmu' Fatawa wa Rasail. Pada halaman 213 dijelaskan bahwa,

وهو أنها إن كانت فى محل ممتهن كبساط وحصير ووسادة ونحوها كانت مباحة ايضا فى مذهب الاربعة إلا أن المالكية قالوا فعل هذه خلاف الأولى وليس مكروها.

Artinya: menempatkan gambar pada tempat seperti tikar, permadani, bantal, dan sejenisnya merupakan sesuatu yang boleh menurut empat mazhab. Akan tetapi, Mazhab Maliki menjelaskan bahwa hal tersebut bertentangan dengan sesuatu yang lebih utama, namun tidak sampai makruh.

Berdasarkan penjelasan tersebut, beberapa ulama menjelaskan pendapat paling sah yaitu asalkan tidak sampai menampilkan foto secara keseluruhan. Misalnya hanya bagian wajahnya saja maka ini diperkenankan.

Selain itu, ini juga berarti bahwa memasang foto pada buku Yasin orang meninggal menjadi sesuatu yang boleh. Hanya menurut Mazhab Maliki saja yang berpendapat bahwa ini merupakan khilaful aula atau menyelisihi yang lebih utama.

Sudah Paham Hukum Foto di Buku Yasin Orang Meninggal?

Sebagai informasi, bagi yang memerlukan jasa pemakaman terpercaya, Kamboja adalah solusinya. Kamboja adalah salah satu penyedia jasa pemakaman terbaik di Indonesia. Kamboja juga menjadi event organizer pemakaman yang telah banyak melayani klien dari berbagai daerah.

Bukan hanya terkait pengurusan makam, Anda juga bisa beli karangan bunga di Kamboja. Selain itu, mengenai biaya pemakaman di Kamboja juga cukup terjangkau dan hanya sekali bayar. Itu artinya, Anda tidak perlu mengeluarkan budget untuk biaya tahunan perawatan makam yang kadang terasa memberatkan.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0