Baik penguburan biasa maupun kremasi adalah bentuk pemakaman yang tetap membutuhkan makanan. Hanya saja, makanan adalah aspek yang jarang orang-orang perhatikan terutama makanan khas saat berduka.
Namun, banyak jenis makanan khas yang biasa tersaji di acara pemakaman di penjuru dunia, rasa dan bentuknya pun beragam.
Layaknya kelahiran, kedukaan adalah hal yang universal dan orang-orang peringati di seluruh penjuru bumi. Tentu, tradisinya pun berbeda-beda, apalagi dari masakan khas yang hadir di upacara pemakaman. Berikut ini adalah hidangan khas yang orang sajikan ketika sedang dalam suasana duka:
Daftar ini tentu tidak akan lengkap jika tidak membahas makanan khas dari negeri kita tercinta, Indonesia. Dari banyaknya hidangan khas dari Indonesia, nasi berkat adalah salah satu yang terkenal ada di upacara pemakaman.
Makanan ini tidak begitu mewah, melainkan sangat sederhana. Komposisi nasi berkat biasanya terdiri atas nasi putih, lauk berupa telur, tahu, maupun daging ayam, sayur, kue basah, dan buah.
Wadahnya pun tidak jarang hanya menggunakan keranjang atau kertas minyak, meski dewasa ini sudah beralih ke kotak nasi.
Umat Muslim biasanya memberikan nasi berkat di tahlilan, yakni pada 40 hari, 100 hari, dan 1 tahun setelah kepergian anggota keluarga mereka. Jika Anda menggunakan event organizer pemakaman, biasanya mereka sudah menyediakan nasi berkat ini.
Jika biasanya kentang menjadi bahan baku untuk gorengan atau sambal goreng. Maka, di Amerika Serikat kentang tumbuk justru jadi sajian khas yang ada ketika upacara pemakaman.
Makanan yang memiliki nama lain casserole ini tidak hanya bisa terbuat dari kentang, melainkan juga serpihan jagung. Agar rasanya tidak terlalu monoton, biasanya orang Amerika Serikat menghidangkan funeral potatoes dengan sup ayam maupun sup krim.
Tidak ada yang tahu pasti soal asal-usul dari funeral potatoes, namun hingga kini banyak yang percaya bahwa tradisi ini berawal dari sebuah gereja di Utah. Serta ada juga yang mengatakan bahwa tradisi ini berasal dari organisasi wanita di Church of Jesus Christ of Latter-day Saints.
Sajian pemakaman selanjutnya adalah amish funeral pie. Bagi Anda yang belum tahu, Amish adalah kaum yang menolak perkembangan teknologi. Maka, makanan khasnya juga sepenuhnya terbuat dari bahan yang alami.
Sama seperti funeral potatoes, Amish funeral pie memiliki bahan baku kentang. Selain itu, masakan khas pemakaman di Pennsylvania, Amerika ini juga membutuhkan telur, garam, tepung terigu, lemon, dan rempah-rempah lain yang menambah citarasa.
Lalu, untuk isiannya, pai yang biasanya kaum Amish dedikasikan berdekatan dengan upacara pemakaman ini menggunakan buah-buahan segar. Tentu, Anda sudah bisa membayangkan cita rasa manis yang hadir dari makanan khas satu ini.
Makanan yang sekilas memiliki wujud seperti brem khas Madiun ini ternyata berasal dari Timur Tengah dan daerah Balkan. Halva biasanya terbuat dari campuran adonan kacang dengan kombinasi tepung semolina, tepung beras, dan tepung maizena.
Tepung semolina sendiri merupakan variasi tepung gandum yang bertekstur keras. Tekstur keras ini juga muncul dari kacang-kacangan maupun sayuran seperti wortel, labu, ubi jalar, dan yang lainnya.
Hasil dari kombinasi ini adalah kue yang memiliki rasa manis yang membuat tidak berhenti untuk menyantapnya. Selain pada suasana kedukaan, halva biasanya jadi masakan yang identik dengan momen Idul Fitri.
Koliva merupakan makanan khas Yunani yang biasanya orang sajikan saat suasana duka. Mirip dengan Halva dan Amish Funeral Pie, makanan khas saat berduka ini memiliki cita rasa manis dan gurih.
Lalu, untuk komposisi utamanya, koliva menggunakan berbagai jenis beri dan gandum. Kedua bahan ini mengalami proses perebusan selama beberapa waktu hingga menyatu dengan sempurna.
Sebelum siap untuk menjadi hidangan, Anda dapat menambahkan berbagai macam topping pada koliva. Beberapa topping yang sering menjadi rekomendasi adalah buah delima, madu, kismis dan banyak lainnya.
Karena sangat sakral, mengonsumsi koliva tidak bisa sembarangan, melainkan harus dengan penuh rasa hormat dan khusyuk.
Dari negara Jamaika, masakan khas yang sering hadir saat upacara pemakaman adalah mannish water. Meski mengandung kata “air” di namanya, namun masakan ini kaya akan rasa dan sensasi.
Bagaimana tidak? Komposisi utama dari makanan ini adalah berbagai bagian tubuh kambing dan rempah-rempah. Seperti bawang merah, thyme, dan cabai habanero. Maka dari itu, tidak heran jika mannish water memiliki nama lain, yaitu sup kambing Jamaika.
Asal mula nama mannish water juga cukup unik, yakni berasal dari makanan yang mayoritas merupakan hasil buatan para laki-laki (man). Selain menjadi panganan ketika masa duka, istilah mannish water juga hadir karena mempelai pria memakannya ketika pernikahan.
Dari negara Kyrgyzstan, ada makanan tradisional yang memiliki nama borsok. Komposisinya sendiri terbuat dari adonan tepung terigu, garam, air, ragi, gula, dan mentega atau margarin.
Hasilnya adalah roti goreng yang memiliki rasa gurih namun tetap memiliki nilai signifikan dalam sebuah upacara pemakaman. Konon, aroma makanan khas satu ini bisa tercium oleh orang yang sudah tiada.
Selain menjadi topping untuk gado-gado dan soto, ternyata makanan yang satu ini menjadi salah satu makanan kedukaan untuk penganut kepercayaan Yahudi.
Setelah jenazah orang tercinta mengalami proses penguburan, para kerabat akan memakan telur rebus atau yang memiliki sebutan lain seudat havara’ah, yakni “makanan penghiburan”.
Selain menyajikannya seperti biasa, tidak jarang keluarga dari kaum Yahudi menggunakan teknik hamine. Melalui teknik ini, telur rebus yang mengalami proses pemasakan enam hingga 18 jam akan berubah warna menjadi coklat. Proses ini memberikan rasa yang seperti kacang pada telur.
Meski makanan khas dari setiap negara berbeda-beda untuk suasana duka, namun jasa proteksi pemakaman yang terpercaya di Indonesia tetaplah satu. Melalui jasa pelayanan pemakaman Kamboja, Anda tidak perlu khawatir mengenai urusan biaya pemakaman jika hari terakhir di dunia sudah tiba.