Perawatan jenazah merupakan rangkaian proses penghormatan terakhir kepada seseorang yang telah meninggal, mulai dari memandikan, mengkafani, hingga mempersiapkannya untuk dimakamkan. Dalam Islam, perawatan jenazah adalah kewajiban fardhu kifayah yang harus dilakukan sesuai syariat.
Artikel ini akan membahas panduan merawat jenazah secara detail, termasuk aspek penting yang perlu diperhatikan. Simak selengkapnya!
Di bawah ini adalah tata cara merawat jenazah dalam pandangan Islam, antara lain:
Memandikan jenazah menjadi langkah pertama dalam merawat jenazah yang harus Anda lakukan sesuai syariat. Dimulai dengan mengucapkan basmalah, pemandian biasanya dilakukan tiga kali atau lebih, tergantung kebutuhan, dengan menyiramkan air dari kepala hingga ujung kaki.
Letakkan jenazah di tempat yang lebih tinggi, agar air dapat mengalir dengan mudah. Lepas pakaian jenazah, kemudian tutup bagian auratnya dengan kain. Gunakan sarung tangan saat membersihkan tubuh jenazah, termasuk menggosok bagian yang sulit dijangkau.
Urut perut jenazah secara perlahan untuk membantu mengeluarkan kotoran, kecuali jika jenazah dalam keadaan hamil. Bersihkan pula lubang-lubang tubuh dengan air bersih. Setelah membersihkan tubuh, wudhukan jenazah seperti wudhu pada orang hidup.
Mulailah menyiram tubuh dengan air bersih, diawali dari sisi kanan, diikuti dengan mencuci seluruh tubuh secara menyeluruh. Gunakan air yang dicampur kapur barus atau wewangian pada bilasan terakhir, untuk memberikan keharuman.
Bagi jenazah yang meninggal dalam kondisi syahid di jalan Allah Swt., seperti gugur dalam peperangan, Anda tidak perlu memandikannya, sesuai dengan sabda Rasulullah saw dalam HR Ahmad.
Mengkafani jenazah menjadi bagian penting dari perawatan jenazah. Sebab, Islam mengatur jumlah kain kafan: tiga lembar untuk laki-laki dan lima lembar untuk perempuan. Kain kafan yang Anda gunakan lebih baik berwarna putih, bersih, simpel, dan gunakan seperti kapur barus untuk wewangiannya.
Untuk jenazah laki-laki, gunakan kain pertama sebagai pembungkus tubuh, kain kedua untuk lapisan tambahan, dan kain ketiga sebagai lapisan terluar. Sebelum mengkafaninya, letakkan kapas pada beberapa bagian tubuh, seperti dahi, hidung, dan jari-jari kaki.
Kemudian, ikat tubuh jenazah dengan tali di beberapa bagian, seperti siku, pinggang, lutut, kaki, dan kepala. Sementara untuk jenazah perempuan, pakaikan kerudung, baju kurung, dan kain sarung. Pastikan aurat tertutup dengan baik, termasuk memasang celana dalam yang sederhana.
Susun kain kafan dengan kapas dan wewangian, lalu bungkus jenazah secara berurutan, mulai dari pakaian dalam hingga lapisan terluar. Gunakan kain kafan yang halal dan berasal dari harta yang sah. Hindari berlebihan, cukup gunakan kain yang mampu menutupi tubuh dengan sempurna sesuai syariat.
Perawatan jenazah berikutnya yaitu menshalatkannya. Menshalatkan jenazah dilakukan dengan 4 kali takbir tanpa rukuk maupun sujud. Berikut tata caranya:
Pastikan Anda suci dari hadas besar dan kecil. Anda juga perlu menutup aurat dan menghadap kiblat. Niatkan dalam hati untuk menshalatkan jenazah dengan ikhlas karena Allah Swt.
Jenazah harus diletakkan menghadap kiblat. Imam berdiri dengan sejajar dengan kepala dari jenazah pria atau perut jenazah perempuan. Disunnahkan mengangkat tangan saat takbir, melirihkan bacaan, dan memperbanyak makmum (minimal tiga shaf jika memungkinkan).
Menguburkan jenazah menjadi rangkaian akhir dalam perawatan jenazah. Berikut adalah langkah penting yang perlu Anda perhatikan.
Gali liang kubur berbentuk lahad dengan kedalaman sekitar dua meter, agar jenazah terlindungi dari binatang buas dan bau tidak menyebar. Bagian dasar liang harus dibuat miring ke arah kiblat.
Tutup liang lahat dengan papan atau bilah bambu, lalu timbun tanah hingga rata dan tinggikan sejengkal sebagai tanda. Jangan membuat bangunan di atas makam!
Saat memasukkan jenazah, bacalah doa: Bismillah wa ‘ala millati Rasulillah. Setelah penutupan, akhiri dengan doa untuk memohon ampunan dan keteguhan bagi jenazah dalam menghadapi alam kubur.
Merawat jenazah dalam Islam merupakan fardhu kifayah, yang berarti tanggung jawab ini dibagi di antara umat Islam. Jika sebagian telah melaksanakannya, kewajiban tersebut gugur bagi yang lain. Namun, jika tidak ada yang mengurus jenazah, maka dosa akan ditanggung oleh umat Islam yang mengetahui kewajiban tersebut.
Pandangan ini disepakati oleh jumhur ulama dan dijelaskan dalam berbagai kitab fikih, termasuk Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah karya Sayyid Sabiq. Perawatan jenazah meliputi memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan, yang semuanya harus dilakukan sesuai syariat.
Jadi, Anda tidak boleh sembarangan dalam melakukannya, karena setiap tahap memiliki aturan sesuai syariat. Hadis Nabi Muhammad saw menegaskan pentingnya perawatan jenazah.
Dalam HR. Bukhari dan Muslim, Rasul menyebutkan bahwa siapa pun yang mengurus jenazah hingga menshalatkannya akan mendapat pahala sebesar satu gunung emas. Jika ia melanjutkan hingga proses penguburan, pahalanya menjadi dua gunung emas.
Saat memandikan jenazah, Nabi juga memberikan panduan menggunakan air dan daun bidara. Beliau bersabda: "Mandikanlah dirinya dengan air dan daun bidara, serta kafanilah dengan kedua lembar pakaiannya. Jangan tutup kepalanya, karena Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah." (HR Muslim).
Perawatan jenazah merupakan kewajiban dan juga cara Anda menunjukkan kasih serta penghormatan terakhir kepada almarhum. Dengan mengikuti tata cara yang benar, Anda telah memberikan yang terbaik sebelum jenazah dikebumikan. Jika Anda memerlukan bantuan profesional, Kamboja adalah solusinya.
Sebab, pengurusan jenazah dari Kamboja menyediakan layanan lengkap sesuai kebutuhan keluarga. Kamboja juga menawarkan paket rumah duka Kamboja dengan layanan kedukaan terintegrasi, mulai dari pengurusan jenazah hingga persiapan pemakaman.
Serahkan kebutuhan perawatan jenazah dan jasa pemakaman lainnya kepada kami. Sebab, Kamboja amanah, dan terpercaya untuk mengurusi orang tercinta Anda.