Apa tips finansial agar saat tua nanti tidak jadi beban finansial anak? Sebelumnya, pernahkah Anda mendengar istilah sandwich generation? Istilah ini merujuk pada makanan cepat saji khas Amerika berupa roti lapis dengan isian yang terjepit dua lapis roti. Istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang di usia 30-an atau 40-an yang terjepit 2 tanggung jawab finansial sekaligus.

Kedua tanggung jawab finansial yang dimaksud yaitu tanggung jawab finansial pertama untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri seperti pasangan dan anak, selanjutnya tanggung jawab finansial kedua untuk menghidupi keluarga ataupun anggota keluarga besar seperti adik yang masih mengenyam bangku pendidikan.

Kondisi finansial yang terjepit ini sebenarnya tidak harus dialami jika setiap orang dapat menjamin kebutuhan masa tuanya sendiri. Sayangnya kondisi sandwich generation hampir terjadi di seluruh dunia. Di kalangan masyarakat dengan ikatan kekerabatan tinggi seperti di Indonesia generasi sandwich masih banyak dijumpai.

Kondisi terjepit seperti roti lapis ini pada akhirnya kerap menyebabkan beban finansial yang berat. Dimana para sandwich generation tidak mampu membangun kondisi finansial pribadi yang ideal ataupun sehat. Tanpa tips finansial yang tepat keperluan mempersiapkan dana pensiun memadai pun terasa sulit. Bila kondisi ini dibiarkan berkelanjutan kelak di masa tua akan menjadi beban finansial bagi anak-anaknya dan membuat kondisi yang sama terjadi berulang.

Tentu Anda tidak ingin menjadi beban bagi anak-anak Anda di masa depan bukan? Sebenarnya ada sejumlah tips finansial yang bisa Anda ikuti dan persiapkan agar mampu memutus siklus generasi sandwich. Berikut diberikan 5 langkah mudahnya, yaitu:

1. Membangun Anggaran Keuangan Secara Tepat dan Sehat

Sejak memiliki penghasilan bulanan, usahakan untuk mengelola keuangan Anda secara tepat dan sehat. Apapun pekerjaan Anda dan berapapun penghasilan bulanan Anda penting membangun anggaran secara tepat dan mengelolanya secara sehat.

Pengelolaan keuangan yang sehat bisa Anda awali dengan meluangkan waktu menyusun anggaran keuangan bulanan. Alokasikan setiap uang Anda ke dalam sejumlah pos secara tepat dan sesuai kebutuhan. Jadikan pos kebutuhan pokok sebagai prioritas pengeluaran untuk memastikan kehidupan berjalan baik.

Sebagai tips finansial hindari pos pengeluaran yang tidak terlalu penting seperti kegiatan belanja konsumtif secara berlebihan. Bangun anggaran keuangan secara seimbang dan selain kebutuhan pokok alokasikan setiap rupiah Anda untuk tabungan, dana darurat, mempersiapkan dana pensiun, hingga investasi.

Kondisi keuangan yang sehat akan memberi jalan untuk sejumlah rencana finansial. Baik untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan, menyiapkan dana pensiun, dan berinvestasi.

2. Mempersiapkan Dana Pensiun Sejak Sekarang

Untuk memutus generasi sandwich lebih baik jika Anda bisa mempersiapkan dana pensiun sejak sekarang. Hal ini bertujuan agar di masa tua mendatang Anda mempunyai kemampuan finansial untuk mencukupi kebutuhan sendiri tanpa harus membebani anak-anak yang pastinya juga memiliki kebutuhan sendiri menghidupi keluarga kecilnya.

Mengapa sekarang? Dana pensiun cukup besar sehingga membutuhkan waktu panjang untuk mempersiapkannya. Tanpa harus ditunda, segera pertimbangkan dan hitung dana pensiun yang kiranya akan Anda perlukan nanti. Semakin dini Anda memulai, maka akan semakin cepat pula Anda bisa mencapai nilai yang diinginkan. Dengan mempersiapkan dana pensiun sejak sekarang, usaha Anda akan terasa lebih ringan.

Jika hanya mengandalkan satu sumber pemasukan untuk mempersiapkan dana pensiun mungkin benar akan terasa berat. Karenanya Anda bisa mempersiapkan dana pensiun dengan memilih cara efektif seperti berinvestasi pada instrumen yang dapat melawan inflasi jangka panjang.

Contoh investasi yang patut Anda pertimbangkan diantaranya investasi properti, investasi tanah, investasi apartemen, investasi saham, atau lainnya. Meminimalkan risiko kerugian investasi dengan menyesuaikan profil risiko dan tujuan keuangan.

3. Waspada Terhadap Hutang Piutang

Ketika merintis karier tidak jarang Anda akan menemui kondisi yang mungkin mengharuskan Anda untuk berhutang. Hutang bukan masalah jika Anda bisa melakukan pertimbangan matang dan memastikan kemampuan untuk membayarnya. Karena dengan hitungan tepat hutang dapat menjadi batu loncatan untuk mendongkrak nilai aset. Sebaliknya, jika lalai hutang dapat berujung pada kebangkrutan finansial.

Oleh karena itu, sebagai tips finansial sebaiknya Anda bersikap waspada mengambil hutang. Lebih bijak menghindari hutang konsumtif. Jika saat ini Anda memiliki kartu kredit usahakan menggunakannya secara sehat. Demikian pula bila Anda memiliki rencana mengambil KPR atau kredit mobil dengan nilai besar. Anda harus mempunyai kemampuan mencicil hutang dan mempertimbangkan beban sampingannya.

Sebelum mengambil kredit pertimbangkan memilih tenor yang tepat. Hal ini penting agar Anda tidak terbebani hutang menjelang masa pensiun.

Adapun jika memang membutuhkan pinjaman kiranya Anda bisa meminta tolong terlebih dulu kepada keluarga atau kerabat. Setidaknya jalan ini dapat menghindarkan Anda dari beban bunga pinjaman yang tentunya tidaklah sedikit. Hanya saja ada konsistensi tinggi yang harus Anda bangun. Pastikan Anda bisa mengembalikan uang pinjaman sesuai kesepakatan awal. Dengan demikian hubungan kekeluargaan akan tetap terjaga dan tidak mengganggu keuangan masing-masing.

4. Memenuhi Kebutuhan Proteksi

Tips finansial selanjutnya memenuhi kebutuhan proteksi. Mendekati masa pensiun pada umumnya risiko kesehatan akan semakin meningkat. Hal ini kondisi yang wajar mengingat usia fisik yang menua. Semakin tinggi risiko kesehatan, maka akan semakin tinggi pula biaya pemeliharaan kesehatannya.

Sandwich generation kerap dihadapkan pada kondisi ikut menanggung biaya kesehatan orang tuanya. Agar tidak terlalu membebani anak-anak Anda di masa mendatang, sejak saat ini Anda bisa mencoba memenuhi kebutuhan proteksi misalnya membeli asuransi kesehatan. Semakin muda Anda mengambil asuransi kesehatan akan semakin besar mendapat peluang polis dengan harga premi terjangkau.

Selain mempersiapkan dana pensiun ada satu lagi hal penting yang harus Anda lakukan sejak sekarang yaitu menjaga gaya hidup sehat. Kebiasaan ini dapat meminimalkan risiko sakit yang tidak diharapkan.

5. Pertimbangkan Untuk Memiliki Asuransi

Bagi Anda yang berperan sebagai tulang punggung keluarga, tidak ada salahnya mempertimbangkan asuransi jiwa. Asuransi jiwa dapat memberi manfaat bagi anggota keluarga yang ditinggalkan misalnya dalam mitigasi risiko finansial bila secara tiba-tiba anggota keluarga yang menjadi tulang punggung meninggal dunia.

Dengan adanya asuransi jiwa, keluarga yang ditinggalkan akan lebih tenang menghadapi masa depan. Asuransi jiwa akan memberi perlindungan kepada ahli waris guna mempersiapkan keuangan yang matang.

Kondisi finansial yang sehat tidak hanya mencakup masa produktif saja. Akan tetapi, idealnya juga harus mencakup kebutuhan di masa tua nanti. Sejak sekarang mempersiapkan dana pensiun adalah pilihan terbaik Anda agar tidak menjadi beban keuangan anak yang pastinya akan membuat kondisi keuangan mereka terganggu.

Itulah beberapa tips finansial agar lebih siap mempersiapkan masa pensiun mendatang. Dengan memiliki tabungan untuk masa pensiun kiranya Anda tidak perlu khawatir akan menjadi beban finansial anak-anak Anda. Syukur-syukur jika Anda malah bisa membantu kebutuhan finansial anak agar lebih cepat mencapai kemakmuran.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0