Setiap bunga yang mekar dengan indah ternyata mengandung makna mendalam bagi suatu etnis atau kebudayaan tertentu. Tak terkecuali bunga krisan yang memiliki kaitan erat dalam budaya Tionghoa atau budaya Cina. Bunga ini bisa Anda temui sebagai tanaman hias, dekorasi, hingga buket bunga.
Krisan menjadi salah satu bunga populer di dunia, termasuk bagi orang Tionghoa yang juga memanfaatkan krisan sebagai bunga pemakaman untuk menghiasi rumah duka. Simak penjelasan yang lebih lengkap seputar penggunaan krisan untuk momen kedukaan berikut ini.
Tahukah Anda dari mana bunga krisan berasal? Bunga ini ditemukan di wilayah Asia Timur, seperti Tiongkok dan Jepang. Nama krisan berasal dari bahasa Yunani yaitu “chyros” yang berarti ‘emas’ dan “anthemon” yang berarti ‘bunga’.
Penamaan tersebut tidak terlepas dari warna kuning keemasan pada krisan yang menarik banyak perhatian pada zaman dahulu. Terlebih lagi, bunga ini termasuk dalam keluarga Asteraceae serta berkerabat dengan bunga matahari dan dandelion yang juga berwarna kuning. Waktu terbaik untuk menyaksikan krisan bermekaran adalah saat musim gugur.
Tanaman krisan sudah dibudidayakan di Tiongkok sekitar abad ke-15 SM atau lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Bunga ini akhirnya menjadi salah satu tanaman mulia dalam budaya Tiongkok, di samping bunga anggrek, plum, dan bambu.
Arti bunga krisan di Tiongkok melambangkan kemuliaan, keanggunan, dan umur panjang. Sementara di Jepang, krisan melambangkan keabadian, kebijaksanaan, dan kebahagiaan. Bahkan, Jepang sampai merayakan Hari Krisan atau Chrysanthemum Day setiap tanggal 9 September.
Selain itu, krisan juga identik sebagai bunga pemakaman yang dipakai oleh beberapa negara termasuk Tiongkok. Hal ini karena setiap warna krisan menunjukkan arti yang berbeda-beda.
Adapun krisan putih melambangkan kedukaan atau belasungkawa sehingga banyak orang gunakan pada konteks peringatan kematian atau pemakaman. Bukan hanya itu, pemberian krisan putih juga mengisyaratkan ungkapan simpati dan penghormatan kepada mendiang.
Melansir salah satu artikel ilmiah, morfologi tanaman krisan memiliki batang tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau.
Kemudian, bagian bunga krisan punya lima bentuk utama, yaitu tunggal, anemone, pompon, dekoratif, dan besar. Sementara daun tanaman krisan memiliki tepi yang bercelah atau bergerigi, dengan susunan berselang-seling pada cabang atau batangnya.
Benang sari bunga krisan memiliki panjang sekitar 3-8 mm dan bertekstur halus yang juga dimiliki oleh putiknya. Selain itu, krisan juga menghasilkan buah dengan ciri lonjong, kecil, dan tertutup selaput buah.
Krisan memiliki dua tipe floret yang terdiri atas ray floret dan disc floret. Pengertian floret sendiri adalah bunga-bunga kecil yang menyusun bunga krisan secara majemuk. Adapun ray floret terdapat pada bagian luar dan disc floret pada tengah bunga.
Bunga dengan nama latin Chrysanthemums ini hadir dalam berbagai bentuk dan warna yang beragam. Berikut beberapa varian dari bunga krisan:
Jenis krisan satu ini memiliki bunga yang melengkung ke bawah dengan kelopak bunga yang saling tumpang tindih, sehingga tampak seperti bulu burung. Adapun diameter bunga krisan ini terbilang sedang-besar. Lalu, krisan reflex biasa mekar pada awal musim (September).
Krisan dekoratif atau hias mempunyai ciri khas pada kuntum bunga bagian atas yang melengkung ke dalam. Bunga yang mekar di awal dan pertengahan musim (September-Oktober) ini cocok dijadikan krisan taman.
Bunga krisan jenis ini mekar pada pertengahan musim (Oktober) dan memiliki banyak bunga kecil yang berbentuk bulat menyerupai pompon. Saat masih muda bentuknya terlihat agak pipih, tetapi seiring berjalannya waktu akan membulat sempurna. Contoh krisan pompon biasanya berwarna kuning atau putih.
Krisan sendok atau spoon chrysanthemum berbentuk seperti sendok pada bagian ujung bunganya. Krisan jenis ini mekar pada pertengahan musim (Oktober) dan menghasilkan bunga ukuran kecil hingga besar. Contoh krisan sendok adalah Matchsticks yang memiliki kelopak kuning keemasan dengan ujung berwarna merah.
Bunga ini punya kelopak yang panjang dan tipis seperti kaki laba-laba. Sementara bagian ujung kelopaknya tampak melingkar atau mengait. Krisan laba-laba umumnya mekar di pertengahan musim Oktober dan memiliki warna yang cantik, seperti putih kuning hingga merah muda.
Masyarakat Tionghoa masih kerap menerapkan pemakaman yang kental dengan berbagai tradisi. Salah satunya dengan menghadirkan bunga pemakaman yang kebanyakan menggunakan bunga krisan putih atau kuning. Hal ini tidak terlepas dari makna krisan putih yang melambangkan kesedihan.
Namun, warna bunga krisan untuk pemakaman ini bisa bervariasi. Misalnya bagi mereka yang hidup sampai 80 tahun atau lebih, akan memilih krisan warna merah. Selain itu, para keluarga yang datang juga akan mengenakan bunga duka pada rambut dengan pilihan warna tergantung dari hubungan bersama orang yang dicintai.
Jika itu istri, anak perempuan, atau menantu perempuan, maka warnanya putih. Namun, jika itu cucu berarti memakai warna hijau, cicit memakai biru, dan cicit-cicit memakai merah.
Sehubungan dengan krisan sebagai bunga pemakaman, perlu Anda ingat untuk tidak memberikan bunga ini sebagai hadiah atau kado. Pasalnya, tidak sopan memberikan hadiah ini kepada orang lain terutama bagi mereka yang memiliki tradisi menggunakan tanaman krisan sebagai bunga duka.
Pastikan untuk hati-hati memberikan krisan sebagai hadiah, apalagi jika yang Anda berikan adalah krisan berwarna putih. Dalam budaya Tiongkok, warna bunga tersebut melambangkan kedukaan untuk memperingati orang yang sudah meninggal.
Salah satu tradisi yang ada dalam upacara pemakaman Tionghoa adalah memakai bunga krisan sebagai bunga pemakaman. Hal ini masih sering diterapkan oleh masyarakat Tionghoa yang masih memegang tradisi dengan erat.
Berbicara mengenai pemakaman, segala jenis prosesi yang diadakan dalam upacara tersebut terbilang sangat rumit. Bagi Anda yang membutuhkan jasa pemakaman untuk mempermudah segala persoalan terkait pengurusan jenazah, bisa menyerahkannya pada Kamboja.
Selain mengurus jenazah, Kamboja juga siap mengurus soal akte, karangan bunga, batu nisan/peti jenazah, hingga konsumsi pengunjung. Bersama Kamboja, Anda tidak perlu kewalahan mempersiapkan prosesi kedukaan bagi mendiang yang telah meninggal.