Firasat meninggal masih menjadi tanda tanya. Tidak sedikit orang percaya pada firasat atau tanda-tanda tertentu menjelang kematian, tetapi hal ini belum memiliki penjelasan ilmiah yang kuat. Dalam Islam, kematian merupakan bagian dari takdir yang hanya diketahui Allah Swt., sebagaimana tercantum dalam Al-Quran.

Namun, beberapa teori menyebutkan bahwa firasat ini mungkin muncul dari persepsi bawah sadar atau terkait emosional yang mendalam. Dalam artikel di bawah ini, kita akan membahas firasat menjelang kematian. Simak selengkapnya berikut ini!

Apa itu Firasat Meninggal?

Firasat meninggal adalah perasaan atau intuisi kuat tentang kematian, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Biasanya, perasaan ini dapat muncul melalui mimpi, penglihatan, suara, bau, atau sensasi fisik yang tidak biasa. Contohnya:

  • Bermimpi bertemu dengan seseorang yang akan meninggal;
  • Terbayang orang tersebut tiba-tiba;
  • Ucapan terdengar aneh;
  • Tiba-tiba perilaku berubah; atau
  • Memberikan nasihat.

Sebagian orang mengalami firasat ini hanya beberapa jam hingga hari sebelum kematian, meskipun ada yang merasakannya jauh sebelumnya. Anda tidak perlu menjadi seorang paranormal untuk merasakan hal semacam ini. Sebab, terkadang perasaan ini datang tanpa alasan jelas.

Meski demikian, para ahli menganggap firasat ini sebagai fenomena subjektif yang belum memiliki dasar ilmiah. Terlepas dari perdebatan tersebut, firasat sering dianggap sebagai tanda emosional atau spiritual yang menyertai proses menghadapi kematian.

Studi Terkait Firasat Meninggal

Firasat kematian tidak selalu berarti seseorang akan meninggal, tetapi bisa muncul setelah trauma atau kecelakaan. Survei oleh National Center for Biotechnology Information terhadap 302 pasien trauma menemukan bahwa 95% pasien mengaku merasakan firasat kematian.

Selain itu, 44% pasien mampu memperkirakan hasil situasi mereka, sementara 50% mengaitkan firasat tersebut dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Sebanyak 57% percaya bahwa firasat ini dipengaruhi oleh keinginan atau kemauan pasien untuk bertahan hidup.

Sementara itu, dalam Journal of Clinical Oncology tentang Premonition of Death, seorang wanita penderita kanker lambung metastatik yang tak dapat disembuhkan. Ia dengan tenang mengumumkan kematiannya sebelum waktunya tiba. Meski kondisinya stabil dan ia dijadwalkan pulang untuk perawatan hospice.

Ia berkata, "Saya tidak akan pulang, saya akan ke tempat lain". Tim medis, yang menduga delirium ringan, mengabaikannya. Namun, setelah menerima sakramen terakhir, ia meninggal beberapa jam kemudian, sesuai keinginannya untuk tidak meninggal di hadapan keluarganya.

Pengalaman ini mengingatkan bahwa firasat meninggal, meskipun jarang, mungkin saja terjadi. Studi menunjukkan hanya sedikit literatur yang membahasnya, meski kisah serupa telah dilaporkan sejak abad ke-19.

Fenomena ini menyoroti pentingnya memperhatikan dimensi spiritual pasien dalam perawatan paliatif (perawatan untuk pasien yang tidak bisa sembuh).

Teori Tentang Firasat Meninggal

Di bawah ini ada 2 teori mengenai firasat akan kematian:

1. Teori Pertama

Dikutip dari Willed, firasat meninggal sering dikaitkan dengan intuisi atau fenomena yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Beberapa teori menyebutkan bahwa firasat ini mungkin berasal dari alam bawah sadar Anda yang menangkap pola atau tanda-tanda halus di sekitar, yang luput dari kesadaran.

Otak kemudian memproses informasi ini menjadi firasat atau mimpi. Ada pula pendapat bahwa kemampuan psikis berperan dalam firasat, meskipun pandangan ini kurang diterima di kalangan ilmiah.

Meski begitu, penelitian tentang firasat masih terbatas, tetapi fenomena ini terus menarik perhatian dan berpotensi menjadi bidang kajian yang lebih mendalam di masa depan.

2. Teori Kedua

Teori tentang firasat meninggal berikutnya adalah teori prekognisi. Prekognisi adalah kemampuan mempersepsikan peristiwa masa depan secara tak logis, sering kali terkait dengan hubungan emosional yang erat.

Studi menunjukkan bahwa prekognisi terkait teman, pasangan, atau keluarga mencapai 80-85%, sementara sisanya melibatkan orang asing. Fenomena tersebut biasanya berhubungan dengan peristiwa buruk seperti kecelakaan, bencana, penyakit, atau kematian.

Uniknya, prekognisi jarang muncul terkait kematian diri sendiri, diduga karena ego melindungi diri dari trauma besar. Namun, psikiatri arus utama menganggap prekognisi sebagai ilusi atau pseudosains, karena bertentangan dengan prinsip kausalitas dan fisika.

Prekognisi lebih mendekati prediksi berbasis informasi dan kondisi terkini yang diproses otak. Meski sering terjadi, banyak klaim prekognisi bersifat umum atau fleksibel, sehingga mudah dimanipulasi untuk cocok dengan realitas.

Pada akhirnya, meskipun otak manusia luar biasa, hanya Tuhan yang mengetahui pasti kapan dan bagaimana kematian akan datang.

Firasat Meninggal dalam Islam

Firasat meninggal seseorang tidak memiliki dasar dalam Al-Quran ataupun hadis. Dalam QS. Luqman ayat 34, Allah Swt. menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui kapan dan di mana seseorang akan meninggal.

“Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail.”

QS. An-Nisa’ ayat 78 juga menyebutkan bahwa kematian tidak dapat dihindari, meskipun Anda berlindung di benteng kokoh.

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”

Kematian adalah rahasia Allah Swt. yang mengingatkan Anda untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya, meningkatkan keimanan, memperbaiki diri, dan memohon ampunan. Dengan mengingat kematian, Anda dapat lebih bijak menjalani hidup dan mempersiapkan diri untuk akhirat.

Jangan Anggap Remeh Firasat Meninggal!

Hari kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun, baik untuk Anda maupun orang tercinta yang telah mendapatkan firasat akan datangnya ajal. Sebagai langkah bijak, Anda bisa mempersiapkan diri sejak dini. Salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kematian yang dapat meringankan beban keluarga Anda saat masa sulit itu tiba.

Kamboja menawarkan layanan kedukaan yang lengkap, termasuk jasa pemakaman yang dikelola secara profesional, untuk membantu keluarga Anda menghadapi hari kematian tanpa kesulitan. Selain itu, layanan proteksi kedukaan berjangka dari Kamboja memastikan keluarga mendapat perlindungan yang maksimal.

Bersama Kamboja, Anda dapat memastikan segala pengurusan kedukaan berjalan lancar dan terorganisir. Alhasil, keluarga dapat lebih memfokuskan diri untuk bersama dengan orang tercinta, tanpa memikirkan beban administratif dan materil.

Persiapkan diri Anda sedari dini dengan Kamboja. Karena Kamboja akan senantiasa mendampingi Anda dan keluarga di masa sulit itu. Untuk pemesanan, Anda dapat segera menghubungi Nomor Kontak Kamboja.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Thanatophobia: Rasa Takut Berlebih pada Kematian

permalink

Berapa Harga untuk Menyewa Rumah Duka?

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 5.0/5.0