Mengidap gangguan kesehatan mental ternyata mempengaruhi kehidupan. Faktanya, ada berbagai kasus di mana seseorang meninggal karena depresi. Ini terjadi karena penderita depresi merasakan frustasi dan putus asa hingga muncul ide untuk menyakiti diri sendiri.
Lantas, bagaimana cara mencegahnya? Temukan jawabannya dalam artikel ini!
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi pola pikir, perasaan, hingga perilaku seseorang. Tanda-tanda umum yang sering muncul dari depresi adalah perasaan sedih hingga kehilangan minat terhadap hobi yang dimiliki.
Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai dampak, baik secara emosional maupun fisik. Efeknya sendiri berlangsung dalam jangka waktu yang panjang atau bahkan berulang. Sehingga, hal tersebut dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Pada tahap depresi yang parah, seringkali seseorang dapat merasa frustasi, pesimis, dan putus asa. Hingga muncullah pemikiran untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri. Selain itu, depresi juga bisa menyebabkan seseorang meninggal secara tidak langsung karena menolak makan dan minum.
Seperti yang Anda ketahui, kondisi psikis bisa mempengaruhi fisik. Pada akhirnya, saat penderita depresi merasakan rasa sedih yang teramat sangat, ia akan kehilangan nafsu makan dan tidak bisa tidur. Ini akan membuat kondisi tubuhnya semakin melemah dan mengancam nyawa.
Meninggal karena depresi sebenarnya sudah menjadi isu yang genting sejak lama. World Health Organization (WHO) juga menyatakan bahwa angka bunuh diri akibat depresi bisa mencapai satu juta pertahun di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa depresi menimbulkan beban kematian pada tingkat individu maupun populasi.
Hal tersebut juga dibahas dalam penelitian di jurnal General Hospital Psychiatry (2015). Di dalamnya mengungkapkan bahwa orang yang memiliki depresi ataupun gangguan kecemasan meninggal 7,9 tahun lebih awal daripada orang tanpa gangguan tersebut.
Mengingat gangguan depresi adalah masalah serius yang dapat menimbulkan kematian, kita harus mengetahui berbagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari ataupun menolong orang lain. Nah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat mencegah seseorang meninggal karena depresi!
Kesadaran diri adalah kunci untuk mengidentifikasi gejala depresi. Tiap penderita harus mampu mengenali perubahan suasana hati hingga pola tidur yang mungkin menjadi tanda depresi. Memiliki pemahaman diri yang baik dapat membantu Anda mencari pertolongan lebih awal sebelum kondisinya memburuk.
Meninggal karena depresi juga bisa dicegah dengan memiliki tujuan. Umumnya, manusia mengharapkan hidup panjang umur agar bisa mencapai banyak hal dan menghabiskan waktu bersama orang terkasih. Namun, penderita depresi justru akan kehilangan hasrat hidup dan merasa tidak mampu mencapai tujuan tertentu.
Karena itu, penderita harus memiliki tujuan dan pastikan tujuan tersebut mudah tercapai. Misalnya jalan kaki 10 menit perhari. Meskipun terlihat sepele, ini akan memberikan motivasi kepada seseorang yang mengalami depresi untuk menetapkan tujuan baru pada hari-hari berikutnya.
Seseorang yang sedang mengalami depresi memiliki kecenderungan malas dan kehilangan semangat hidup. Padahal, berdiam diri secara terus menerus akan mengundang pikiran-pikiran buruk terus berdatangan. Oleh karena itu, cobalah untuk paksakan diri melakukan rutinitas harian.
Anda bisa memulai dari menyusun berbagai kegiatan harian dan waktu penyelesaiannya. Pastikan Anda memiliki komitmen untuk melakukannya secara konsisten. Harapannya, hal ini akan membuat Anda kembali ke rutinitas normal dan membaik dari waktu ke waktu.
Depresi merupakan gangguan mental yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang, sehingga penderitanya akan mengalami perubahan dalam pola pikir. Penderita biasanya lebih pesimis, tidak bersemangat, dan melankolis. Mencoba untuk berpikir positif juga bisa menjadi hal yang sangat sulit.
Meskipun begitu, berpikiran positif perlu diterapkan untuk menghalau berbagai pikiran berbahaya pada penderita. Secara umum, penderita akan memerlukan dukungan dan latihan konsisten. Sehingga, penderita depresi mampu mengubah pikiran negatif menjadi pola pikir yang lebih baik.
Olahraga dapat berperan untuk membantu penderita depresi meningkatkan mood dan kebugaran tubuh. Berolahraga sendiri dapat meningkatkan produksi endorfin neurotransmitter yang dapat meningkatkan suasana hati. Olahraga juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, bahkan meningkatkan kualitas tidur.
Karena itu, olahraga berperan sebagai sarana psikologis yang efektif dalam menjauhkan seseorang dari pikiran menyakiti diri sendiri. Secara tidak langsung, hal ini dapat mengurangi kemungkinan seseorang meninggal karena depresi.
Seseorang yang sedang mengalami depresi seringkali mengubah jumlah makanannya. Baik itu mengurangi atau menambah porsi secara berlebihan yang sama-sama dapat berdampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, Anda harus melakukan latihan dan memiliki keinginan untuk mengendalikan pola makan.
Berusahalan untuk menantang diri dengan pengalaman baru. Sebab, ini dapat meningkatkan produksi dopamin, zat kimia dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk meningkatkan rasa kenikmatan.
Kegiatan-kegiatan inovatif seperti mengunjungi museum, mengikuti kelas memasak, mempelajari bahasa baru, dan berenang bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan untuk Anda. Sehingga, hal ini bisa mengurangi gejala-gejala depresi.
Meninggal karena depresi juga bisa Anda cegah dengan journaling atau menulis buku harian. Ketika menulis apapun yang ada di pikiran, penderita dapat merefleksikan diri dan menjadi lebih tenang. Jadi, kegiatan ini dapat membantu penderita mengurangi pikiran negatif secara tidak langsung.
Bercerita pada orang terpercaya atau curhat dapat menjadi katarsis yang efektif untuk merilis berbagai emosi negatif. Curhat dengan orang yang tepat pada dasarnya dapat meredakan emosi, memberikan ruang untuk membagikan ekspresi perasaan, dan mengurangi isolasi diri yang sering penderita depresi lakukan.
Namun, jika tidak memiliki orang terpercaya yang dapat memberikan dukungan emosional atau perspektif positif. Maka, Anda dapat mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.
Kesimpulannya, berusaha untuk untuk mawas diri dan lebih peduli pada orang-orang terdekat menjadi hal penting yang perlu Anda lakukan. Sebab, depresi merupakan gangguan serius yang tidak bisa Anda sepelekan. Selain itu, kematian karena depresi bisa meninggalkan luka yang dalam bagi orang yang ditinggalkan
Apapun alasannya, kematian tidak pernah mudah bagi orang yang ditinggalkan. Oleh karena itu, jika ingin mengurus pemakaman, Anda bisa menggunakan jasa pemakaman dari Kamboja. Kamboja sendiri menawarkan jasa pengurusan kematian yang lengkap dan terpercaya.
Mulai dari perencanaan pemakaman hingga membuat daftar tamu, semuanya akan menjadi tanggung jawab Kamboja. Sehingga, keluarga yang sedang berduka bisa lebih tenang dan fokus pada masa berkabung. Hubungi kontak Kamboja sekarang dan berdiskusi dengan salah satu tim Kamboja untuk mendapatkan informasi penting lainnya.