Melahirkan adalah momen yang penuh kebahagiaan dan harapan bagi setiap ibu. Namun, di balik kegembiraan tersebut, terdapat risiko cukup besar yang dapat mengintai, yaitu meninggal saat melahirkan.

Meskipun kemajuan medis telah membuat proses persalinan lebih aman, kenyataannya masih ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan meninggalnya seorang ibu saat melahirkan. Sehingga, mengetahui penyebabnya sangat penting untuk mencegah terjadinya kondisi ini.

5 Penyebab Ibu Meninggal Saat Melahirkan

WHO menyatakan, bahwa seorang ibu yang meninggal saat proses persalinan merujuk pada keadaan di mana seorang ibu meninggal selama kehamilan, ketika bersalin, atau dalam rentang 42 hari setelah bersalin (masa nifas). Banyak faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya kondisi ini. Beberapa di antaranya meliputi:

A. Komplikasi dan Perdarahan Saat Melahirkan

Pendarahan merupakan salah satu penyebab utama meninggalnya seorang ibu saat melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi karena retensi plasenta, ruptur uterus, atau gangguan pembekuan darah. Retensi plasenta terjadi ketika plasenta tidak keluar sepenuhnya setelah bayi lahir, yang dapat menyebabkan perdarahan berat.

Sedangkan ruptur uterus, terutama pada kasus-kasus bekas operasi sebelumnya, dapat mengakibatkan pendarahan internal. Sementara itu, gangguan pembekuan darah akibat faktor genetik atau kondisi medis tertentu juga dapat meningkatkan risiko perdarahan, yang menyebabkan ibu meninggal saat melahirkan.

B. Infeksi

Penyebab berikutnya adalah infeksi, yang menjadi ancaman serius bagi ibu selama proses persalinan maupun setelah melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai alasan.

Mulai dari akibat prosedur persalinan yang tidak steril, perawatan postpartum yang buruk, atau kondisi lingkungan yang tidak higienis. Infeksi dapat menyebabkan demam tinggi, sepsis, infeksi rahim (endometritis), atau infeksi sistemik yang mengancam kehidupan.

C. Kelainan Tekanan Darah Tinggi (Preeklampsia)

Preeklampsia dan eklampsia adalah kelainan serius yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius, seperti gagal ginjal, kerusakan hati, atau masalah kehamilan lainnya, yang semuanya dapat berujung pada risiko meninggal saat melahirkan.

Umumnya, kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan organ pada ibu hamil. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, preeklampsia dapat berkembang menjadi eklampsia, yang ditandai dengan kejang yang dapat mengancam nyawa.

D. Riwayat Penyakit

Beberapa ibu hamil mungkin memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan autoimun, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi serius selama kehamilan dan persalinan.

Sehingga, pengelolaan yang tepat atas berbagai penyakit tersebut selama kehamilan adalah penting untuk meminimalkan risiko komplikasi yang dapat mengancam nyawa.

E. Kardiomiopati Peripartum

Penyebab meninggal saat melahirkan berikutnya adalah kardiomiopati peripartum. Ini merupakan kondisi langka yang terjadi pada ibu selama kehamilan atau setelah persalinan.

Kondisi ini ditandai dengan penurunan fungsi jantung yang tiba-tiba, yang dapat menyebabkan gagal jantung. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini dapat memicu penumpukan cairan di paru-paru dan organ vital lainnya, sehingga mengancam nyawa ibu dalam waktu singkat.

Upaya Mencegah Risiko Ibu Meninggal Saat Melahirkan

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah meninggalnya seorang ibu selama proses persalinan:

1. Perawatan Prenatal yang Rutin dan Tepat

Mengikuti perawatan prenatal yang rutin sangat penting untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Pemeriksaan rutin ini dapat membantu mengidentifikasi risiko kesehatan tertentu dan memastikan bahwa kondisi medis apa pun yang mungkin mempengaruhi kehamilan dapat diatasi sejak dini.

Sehingga, ini menjadi langkah pencegahan resiko meninggal saat melahirkan yang paling awal.

2. Penyuluhan dan Pendidikan Kesehatan

Memberikan edukasi kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan persalinan sangatlah penting. Pendidikan yang baik dapat membantu meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor risiko yang terkait dengan proses persalinan.

Selain itu, penyuluhan dan pendidikan kesehatan selama hamil juga dapat memberitahu mereka tentang tindakan yang harus diambil, jika terjadi keadaan darurat.

3. Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

Menjamin akses mudah terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat penting untuk mencegah risiko ibu meninggal saat melahirkan. Fasilitas kesehatan yang memadai, serta obat-obatan dan peralatan medis yang sesuai harus tersedia bagi ibu hamil, terutama di daerah yang sulit dijangkau.

4. Memenuhi Nutrisi Selama Hamil

Pemenuhan nutrisi yang tepat selama kehamilan memainkan peran krusial dalam memastikan kesehatan ibu dan pertumbuhan janin. Selama hamil, ibu perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan mencakup semua nutrisi yang diperlukan.

Ini termasuk protein, karbohidrat, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting, seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin D. Dengan memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang dan sehat selama kehamilan, ibu dapat membantu mengurangi risiko komplikasi.

5. Perawatan Postpartum yang Tepat

Upaya mencegah terjadinya risiko meninggal saat melahirkan berikutnya adalah memberikan perawatan yang tepat setelah persalinan. Perawatan postpartum yang baik mencakup pemantauan terhadap tanda-tanda infeksi, pemantauan tekanan darah, dan lain sebagainya.

6. Pelatihan Tenaga Medis

Dengan memiliki tenaga medis yang terlatih, maka kemampuan untuk mendeteksi dan menangani masalah kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan juga akan meningkat.

Sudah Tahu Apa Saja Penyebab Ibu Meninggal Saat Melahirkan?

Pemahaman yang mendalam tentang penyebab meninggal saat melahirkan adalah hal yang penting. Deteksi dini tentang risiko preeklampsia, pendarahan, hingga infeksi postpartum dapat membantu meminimalkan risiko meninggalnya pada ibu.

Di sisi lain, setelah melewati fase kelahiran yang berisiko, terkadang situasi tragis dapat terjadi, seperti meninggal saat melahirkan. Dalam menghadapi hal ini, jasa pemakaman dari Kamboja siap membantu momen sulit keluarga yang ditinggalkan.

Anda bisa meluangkan waktu untuk mencari cara mengatasi perasaan sedih dan menyerahkan semua proses pemakaman pada Kamboja dari awal hingga akhir. Mulai dari pengurusan jenazah, transport, akta kematian, TPU, atau mengirim karangan bunga untuk menghibur orang yang sedang berduka.

Kamboja menawarkan berbagai paket pemakaman yang dapat disesuaikan dengan preferensi keluarga. Hingga kini, Kamboja telah membantu banyak keluarga untuk mengantarkan mendiang terkasih dengan penuh cinta dan penghormatan. Hubungi kontak Kamboja untuk mempersiapkan hari duka Anda dengan baik.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0