Nasi berkat adalah salah satu menu makanan yang biasa hadir dalam berbagai acara. Nasi tersebut kerap menjadi hidangan ketika acara doa selesai, namun ada juga yang membagikannya kepada para tamu undangan sebelum memulai acara.

Hidangan nasi berkat bukanlah sekadar nasi, lauk, dan sayuran semata. Di dalamnya mengandung filosofi tersendiri yang semuanya akan dibahas secara lengkap di artikel ini.

Pengertian Nasi Berkat

Nasi berkat merupakan hidangan khas yang sudah lama menjadi tradisi masyarakat Indonesia, terutama di daerah Jawa. Biasanya, hidangan tersebut disajikan ketika ada cara kenduri, syukuran, atau kegiatan keagamaan lainnya.

Kata “berkat” sendiri merujuk pada rezeki atau berkah yang Tuhan berikan. Nasi tersebut biasanya dikemas dalam bentuk paket dan dibagikan kepada tamu yang hadir, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur sekaligus sedekah atas nikmat yang Allah berikan.

Umumnya, hidangan ini terdiri dari nasi kuning atau nasi putih, lengkap dengan lauk-pauk dan berbagai pelengkap lainnya. Hidangan ini sering kali dikemas menggunakan daun pisang, kotak nasi, atau plastik, sesuai dengan tradisi setempat dan kebutuhan acara.

Bahan Nasi Berkat

Komposisi hidangan ini relatif bervariasi, tergantung pada daerah dan jenis acara. Namun, secara umum bahan yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

1. Nasi

Nah, nasi yang digunakan bisa berupa nasi putih atau nasi kuning, tergantung kebiasaan daerah dan keperluan acara. Nasi kuning biasanya disajikan untuk acara yang lebih spesial atau meriah.

2. Lauk

  • Daging: Bisa berupa semur daging atau rendang.
  • Ayam: Umumnya berupa ayam goreng atau opor ayam.
  • Telur: Telur balado atau telur pindang yang berfungsi sebagai pelengkap dan melambangkan kesuburan.

3. Pelengkap

  • Perkedel kentang: Gorengan yang menjadi pelengkap umum dalam nasi berkat.
  • Sambal goreng hati atau kentang: Menambahkan cita rasa gurih dan pedas.
  • Rempeyek atau kerupuk: Pelengkap untuk memberikan sensasi renyah.
  • Sayur atau urap: Melambangkan keseimbangan hidup.

4. Lalapan dan Hiasan

  • Lalapan: Mentimun, daun kemangi, dan tomat.
  • Hiasan: Irisan cabai merah atau daun seledri untuk mempercantik penyajian.

Cara Penyajian Nasi Berkat

Untuk mempermudah para tamu membawa pulang, hidangan ini biasanya disajikan menggunakan wadah praktis. Berikut beberapa cara penyajiannya:

1. Bungkus Daun Pisang

Penggunaan daun pisang bertujuan untuk memberikan aroma harum dan khas pada nasi. Nasi dan lauk-pauk kemudian dibungkus dengan rapi menggunakan daun ini.

2. Besek atau Kotak Nasi

Pada acara dengan nuansa modern, hidangan hajatan ini dikemas dalam besek bambu atau kotak kardus. Kemasan ini cenderung lebih praktis dan mudah untuk dibawa.

3. Mika atau Plastik

Paket nasi umumnya tersusun secara rapi. Tujuannya untuk memastikan nasi dan lauk terpisah, sehingga tidak sampai tercampur sebelum para tamu memakannya.

Kapan Nasi Berkat Diberikan?

Nasi berkat umumnya diberikan untuk acara-cara berikut ini:

  • Acara khitanan atau sunatan (walimatul khitan)
  • Acara pernikahan (walimatul ursy)
  • Tahlilan atau kenduri
  • Tasyakuran
  • Pengajian keagamaan
  • Upacara adat

Makna Nasi Berkat

Nasi berkat memiliki makna mendalam yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan, budaya, dan sosial yang berlangsung di masyarakat. Berikut ini penjelasannya:

A. Ungkapan Rasa Syukur kepada Tuhan

Hidangan ini melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan rezeki yang telah Tuhan berikan. Dengan membagikannya kepada orang lain, langkah ini menjadi wujud sedekah sekaligus doa agar keberkahan terus mengalir dalam kehidupan.

B. Mempererat Hubungan Sosial

Dalam tradisi selamatan atau kenduri, nasi berkat menjadi simbol penguatan hubungan sosial. Tradisi ini mempertemukan keluarga, sahabat, dan tetangga, sehingga menjadi momen penting untuk menjaga silaturahmi dan kebersamaan.

C. Lambang Keberkahan

Nama “berkat” sendiri mengandung harapan bahwa makanan tersebut akan membawa berkah. Baik yang memberi maupun yang menerima nasi berkat akan memperoleh limpahan doa serta harapan yang baik.

D. Representasi Filosofi Kehidupan

Setiap elemen dalam nasi berkat, seperti sayuran dan lauk, memiliki makna filosofi tertentu, misalnya tentang keseimbangan hidup dan kebahagiaan.

Mitos Seputar Nasi Berkat

Masyarakat memiliki sejumlah mitos yang berkembang terkait nasi berkat, khususnya hidangan yang memang disajikan dalam acara tahlilan atau selamatan untuk orang yang telah meninggal. Berikut beberapa mitosnya:

1. Membawa Keberkahan

Salah satu mitos yang banyak diyakini adalah bahwa mengonsumsi makanan tersebut akan mendatangkan keberkahan. Hidangan ini dianggap telah diberkahi melalui doa-doa dan dzikir selama acara kenduri atau tahlilan.

Jadi, mengonsumsinya akan mendatangkan keberuntungan dan rezeki. Kepercayaan ini masih bertahan di beberapa kalangan hingga saat ini.

2. Menghindarkan Diri dari Bala atau Kesialan

Di beberapa daerah, ada keyakinan bahwa ketika tidak mengonsumsi hidangan berkat dari orang yang meninggal akan membawa musibah atau kesialan. Bahkan, sebagian orang meyakini bahwa berkat harus dihabiskan karena hal ini merupakan bagian dari penghormatan kepada arwah almarhum.

3. Memperpanjang Umur

Mitos berikutnya menyebutkan bahwa memakan nasi berkat dapat memperpanjang umur. Hal ini mungkin berasal dari anggapan bahwa makanan yang telah diberkahi membawa perlindungan terhadap penyakit atau bahaya, sehingga dipercaya dapat memberikan umur panjang.

4. Menghubungkan dengan Arwah

Ada pula kepercayaan yang beredar bahwa makanan berkat dapat menjadi sarana agar bisa berkomunikasi serta menjaga hubungan dengan orang yang sudah meninggal. Mengonsumsi makanan tersebut menandakan bahwa orang yang sudah meninggal merasa dihormati.

Beberapa orang bahkan meyakini bahwa tindakan tersebut dapat membawa kedamaian bagi keluarga yang ditinggalkan.

5. Menjaga Keharmonisan

Mitos lainnya menyebutkan bahwa memakan hidangan berkat dapat menjaga keharmonisan keluarga yang ditinggalkan. Apabila berkat tidak dimakan, dipercaya arwah almarhum akan merasa tidak dihormati, yang kemudian bisa berdampak buruk pada kehidupan keluarga yang masih hidup.

Sudah Paham tentang Nasi Berkat?

Jadi, nasi berkat bukan sekadar hidangan biasa, di dalamnya mengandung makna yang mendalam. Terdapat beragam mitos yang beredar dan tidak sedikit yang meyakininya sampai sekarang. Meski demikian, yang pasti, menyediakan konsumsi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses kedukaan.

Maka dari itu, bagi Anda yang membutuhkan layanan kedukaan, Kamboja adalah pilihan terpercaya dan profesional yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, termasuk menyediakan konsumsi makanan khas Indonesia.

Anda bisa memesan hidangan untuk para tamu yang datang ke rumah duka. Selain itu, Kamboja juga menyediakan jasa pemakaman dan pengurusan jenazah. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website resmi Kamboja.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

8 Urutan Doa Ziarah Kubur, Lengkap dengan Artinya!

permalink

Apa Saja Faktor dalam Pemindahan Makam Jenazah?

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 5.0/5.0