Saat seseorang meninggal dunia, secara umum keluarga yang berduka akan segera menguburkannya di tanah atau mengkremasi jenazah di krematorium. Namun di beberapa kasus, tidak jarang pembalseman jenazah dilakukan untuk mempertahankan kondisi jenazah agar tidak membusuk.

Hal ini bisa saja terjadi karena keluarga ingin melakukan proses pemakaman selama beberapa hari sebelum jenazah disemayamkan ke tempat peristirahatan terakhir. Mengenai hal ini, tentu sangat perlu melakukan proses pembalseman mayat sehingga perlu Anda ketahui bagaimana sejarah dan cara mempraktekkannya.

Apa Itu Pembalseman Mayat?

Pembalseman mayat adalah bagian dari proses mengawetkan jenazah dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Ini juga merupakan bagian dalam perawatan jenazah untuk mensterilkan atau melindunginya agar tidak mengalami pembusukan.

Kandungan balsem ini terbuat dari larutan formaldehida yang dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri serta memperlambat dekomposisi. Cairan ini nantinya akan masuk melalui penyuntikkan ke dalam arteri yang dapat membantu menjaga keutuhan jaringan tubuh.

Proses pembalseman biasanya dilakukan di rumah duka setelah kematian si jenazah. Meski belum begitu banyak masyarakat yang menerapkan teknik ini, layanan pemulasaran jenazah bisa menjadi salah satu pertimbangan apabila hendak mengadakan pemakaman selama berhari-hari.

Sejarah Pembalseman Mayat

Mesir merupakan negeri di mana masyarakat di sana melakukan teknik pembalseman. Perlu Anda ketahui bahwa selama periode 6000 SM hingga 600 M, sekitar 400 juta jenazah telah melalui proses pengawetan dan menjadi mumi.

Awal mula praktek ini bertujuan untuk mengawetkan tubuh karena kepercayaan masyarakat saat itu, jiwa raga orang yang telah meninggal dapat kembali suatu saat nanti. Hal ini yang membuat kenapa pembalseman jenazah sangat penting untuk menjaga tubuh tetap menarik agar dapat memikat kembali jiwa dan elemen lainnya.

Penjelasan paling rinci tentang berbagai metode pengawetan mayat yakni pada abad ke-5 SM oleh sejarawan Yunani, Herodotus. Metode ini menyasar untuk orang-orang yang mati dari kalangan kerajaan dan melibatkan prosedur pembedahan.

Metode lainnya juga dilakukan dengan prosedur yang lebih terjangkau, yakni menyuntikkan minyak cedar dan memasukkannya ke dalam nitre selama 70 hari. Selain itu, penerapan metode lain juga terdiri dari pembersihan usus dan menutupi tubuh dengan nitrat.

Metode pembalseman jenazah kian menyebar ke beberapa negara lainnya dengan teknik praktik yang lebih canggih. Para arkeolog telah menemukan bukti keterampilan pembalseman ini di ruang pemakaman suku Indian Paraca prasejarah di Peru dan suku Jivaro di Ekuador.

Lanjutan

Selain itu ada juga Guanches, suku asli dari Kepulauan Canary juga menggunakan metode yang mirip seperti orang Mesir. Sementara pembalseman mayat di pedalaman Tibet menggunakan rumus kuno dengan memasukkan jenazah ke dalam kotak dan mengemasnya dalam garang selama 3 bulan.

Dalam sejarah pembalseman di Amerika, teknik yang modern sudah ada pada masa perang saudara. Dr. Thomas Holmes saat itu bertugas ke Washington DC dan membalsem lebih dari 4.000 tentara atau perwira militer yang tewas dalam pertempuran.

Presiden Lincoln sangat tertarik dengan teknik pembalseman tersebut dan mengarahkan Korps Quartermaster untuk menggunakan metode ini. Hal ini bertujuan agar jenazah Union dapat kembali ke kota asal sehingga dapat melakukan prosesi pemakaman dengan layak.

Memasuki abad ke-20, praktik pembalseman menjadi layanan yang kian banyak orang minati. Proses pembalseman di era ini memanfaatkan larutan arsenik dan beralih menggunakan formaldehida.

Cara Melakukan Pembalseman Mayat

Setelah memahami apa istilah dan sejarah perkembangan pembalseman pada tubuh mayat, perlu Anda ketahui kiat-kiat melakukan proses pengawetan jenazah ini. Apa saja itu? Berikut beberapa langkah yang perlu Anda cermati.

1. Siapkan Tubuh Jenazah

Langkah pertama, tentu persiapkan tubuh jenazah dan meletakkannya dengan posisi tubuh terlentang. Berikutnya, lepaskan semua pakaian pada tubuhnya dan catat semua bukti yang ditemukan pada jenazah seperti barang, bekas sayatan, memar, dan lain sebagainya.

Tidak lupa untuk membersihkan beberapa bagian anggota tubuh seperti mulut, mata, dan hidung menggunakan desinfektan. Kemudian, lemaskan bagian tubuh mayat yang kaku dengan cara memijat.

2. Atur Bentuk Bagian Tubuh Jenazah

Langkah ini bisa dilakukan dengan menutup mata mayat apabila matanya terbuka. Kemudian, perlu juga untuk menutup bagian bibirnya supaya terlihat lebih alami.

Pada tahap ini, berikan pelembab ke bagian-bagian tubuh jenazah seperti kelopak mata dan bibir. Hal ini bertujuan agar tubuhnya tidak kering dan bisa memberikan kesan alami dan terlihat hidup.

3. Lakukan Pembalseman Arteri

Tahap ini melibatkan pembalseman mayat dengan menggunakan campuran formaldehida, air, dan bahan kimia lainnya. Pilih area insisi dan bersihkan titik vena sebagai jalan masuk pipa ke arah jantung, kemudian ikatkan benang penjahit luka di sekeliling sisi terbawah dari selang.

Langkah selanjutnya, nyalakan mesin pembalseman untuk melakukan proses pengaliran cairan. Selama proses berlangsung, cucilah jenazah menggunakan sabun antibakteri dan pastikan aliran cairan berjalan lancar.

Jika cairan balsem sudah tersisa sekitar 20%, kurangi tekanan secara perlahan dengan membalikkan kanula ke sisi lain arteri yang sudah di injeksi. Setelah cairan habis atau mesin sudah mati, cabut kanula serta ikatan vena dan arteri, kemudian jahit tertutup insisi dan gunakan sealing powder agar tidak terjadi kebocoran.

4. Lakukan Pembalseman Rongga

Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan trocar untuk mengaspirasi organ. Lakukan aspirasi rongga dada dengan memasukkan trocar berukuran 5 cm di atas usus, dan ke bagian bawah untuk membersihkan organ-organ di dalam.

Kemudian, injeksikan cairan rongga ke dalam tubuh dengan kandungan 30% formaldehida. Setelah selesai, lepaskan trocar dan tutup lubang menggunakan sekrup trocar.

5. Memasukkan Jenazah ke Dalam Peti

Langkah terakhir setelah proses pembalseman mayat selesai yaitu cuci tubuh jenazah secara menyeluruh terlebih dahulu. Kemudian gunakan riasan untuk menciptakan kesan hidup pada jenazah.

Kenakan pakaian secara hati-hati, biasanya pakaian ini dipilih oleh keluarga yang bersangkutan. Baru setelah itu, masukkan jenazah ke dalam peti jenazah untuk melakukan proses pemakaman.

Sudah Lebih Mengerti tentang Apa Itu Pembalseman Mayat?

Itu dia penjelasan terkait apa itu pembalseman mayat mulai dari pengertian, sejarah, hingga cara yang bisa Anda lakukan untuk mengawetkan jenazah. Tentunya pekerjaan ini sangat memperhatikan setiap detail proses agar sesuai dengan teknis dan metode yang tepat.

Agar lebih praktis, Anda juga bisa mengandalkan jasa perawatan jenazah dari Kamboja yang terpercaya dan handal dalam pengawetan tubuh mayat. Kamboja hadir untuk membantu keluarga dalam merawat jenazah sebelum menuju tempat peristirahatan terakhir dengan lancar dan mudah. Kamboja menyediakan proteksi pemakaman terpercaya dan jasa pengurusan pemakaman profesional bagi anda dan keluarga anda saat hari itu tiba.

Hubungi kontak Kamboja untuk berdiskusi dengan salah satu tim Kamboja dan dapatkan informasi penting lainnya.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0