Pemulasaran jenazah memiliki peran penting dalam memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Proses ini melibatkan serangkaian tindakan, mulai dari persiapan fisik jenazah hingga koordinasi logistik untuk pemulangan ke tempat peristirahatan terakhir. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa hal mengenai pemulasaran jenazah.
Pemulasaran jenazah adalah proses persiapan dan perawatan tubuh seseorang yang telah meninggal, termasuk tindakan pembersihan, pemakaian kain kafan, dan pelaksanaan ritual tertentu sebelum jenazah tersebut dikuburkan atau dimakamkan sesuai dengan ajaran agama atau kepercayaan tertentu.
Proses ini dilakukan dengan penuh rasa hormat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Alat dan bahan pemulasaran jenazah dapat bervariasi tergantung pada kepercayaan agama, budaya, dan praktik lokal. Berikut adalah beberapa alat dan bahan umum yang sering digunakan dalam proses pemulasaran jenazah:
Meja khusus yang digunakan untuk menempatkan jenazah selama proses pemulasaran.
Digunakan untuk membersihkan tubuh jenazah dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat.
Pemulas jenazah biasanya mengenakan pakaian pelindung atau seragam khusus untuk menjaga kebersihan diri dan menghormati proses tersebut.
Kain khusus yang digunakan untuk membungkus tubuh jenazah, sesuai dengan tradisi keagamaan atau budaya.
Digunakan untuk memberikan keharuman pada jenazah.
Untuk membersihkan dan mempersiapkan bagian tubuh tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tradisi.
Diperlukan jika pemotongan rambut sesuai dengan tradisi atau kepercayaan.
Digunakan untuk menutupi wajah jenazah sesuai dengan norma dan kebiasaan.
Dapat digunakan sesuai dengan praktik keagamaan atau budaya tertentu.
Seperti sarung tangan, masker, dan lainnya untuk melindungi pemulas dan menjaga kebersihan proses pemulasaran.
Prosedur pemulasaran jenazah melibatkan serangkaian langkah yang dijalankan dengan penuh kehormatan dan perhatian terhadap tubuh yang telah meninggal. Berikut adalah prosedur umum dalam pemulasaran jenazah:
Pastikan tempat pemulasaran bersih dan layak untuk menjalankan proses pemulasaran. Tempat ini biasanya dilengkapi dengan meja pemulasaran dan fasilitas lainnya yang diperlukan.
Pemulas jenazah harus mengenakan seragam pelindung, termasuk sarung tangan dan masker, untuk menjaga kebersihan diri dan melaksanakan tugas dengan penuh etika. Gunakan juga pelindung mata bila perlu.
Tutup mata jenazah perlahan-lahan jika masih terbuka, tutupi telinga dan mulut dengan kapas dan kasa.Jenazah dibersihkan dengan hati-hati menggunakan air, sabun, dan alat pembersih khusus.
Proses ini dilakukan dengan rasa hormat dan kehalusan. Petugas juga akan mengeluarkan kotoran yang mungkin masih ada dalam perut jenazah dengan cara menekan perut secara perlahan.
Jika sesuai dengan tradisi atau agama, mandi jenazah dapat dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan. Mandian ini sering dilakukan dengan kehati-hatian dan penuh penghormatan.
Untuk jenazah laki-laki akan dimandikan oleh petugas laki-laki dan begitu juga sebaliknya, kecuali jika ada keadaan darurat. Selain itu, petugas juga akan melakukan wudhu kepada jenazah.
Jenazah dimandikan dimulai dari kepala lalu anggota tubuh bagian kanan, kemudian anggota tubuh bagian kiri dan dilanjutkan dengan seluruh tubuh hingga bersih. Jika telah selesai dimandikan, jenazah dikeringkan menggunakan handuk hingga kering.
Setelah tubuh jenazah bersih, kain kafan dipasang sesuai dengan tata cara yang sesuai dengan kepercayaan atau agama tertentu. Ada beberapa aturan mengkafani jenazah terutama dalam agama Islam seperti laki-laki menggunakan 3 lapis kain kafan sedangkan wanita 5 lapis.
Jumlah kain kafan yang dianjurkan adalah dalam angka ganjil. Selanjutnya juga menutup anggota tubuh yang berlubang dengan kapas secukupnya. Setelah mengkafani jenazah, biasanya akan ada doa khusus yang dipanjatkan.
Beberapa masyarakat menghias jenazah dengan wewangian atau minyak wangi untuk memberikan keharuman dan menghormati tubuh yang telah meninggal. Biasanya di taruh pada kain kafan seperti menambah kapur barus atau jenis wewangian yang lain.
Menshalati jenazah dapat dilakukan oleh jasa perawatan jenazah, tetapi tetap diikuti dengan keluarga almarhum. Ada beberapa tata cara saat menshalati jenazah seperti melakukan doa sambil berdiri jika mampu.
Tubuh jenazah disusun dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat di atas meja pemulasaran, sesuai dengan norma keagamaan atau budaya.
Setelah proses pemulasaran selesai, jenazah dapat diserahkan kepada keluarga untuk pemakaman atau upacara perpisahan sesuai dengan kepercayaan dan tradisi masing-masing.
Ada beberapa tata cara pemakaman jenazah seperti Sunnah, hukum yang membawa jenazah dengan tarbi atau empat orang laki-laki yang membawa. Kemudian khusus jenazah perempuan dianjurkan untuk membentangkan kain di atas kuburannya.
Dengan proses pemulasaran jenazah yang dijalankan dengan rasa hormat, kehati-hatian, dan penuh penghargaan terhadap kehidupan yang telah berpulang, diharapkan keluarga dan masyarakat dapat merasakan kekhidmatan perpisahan yang layak bagi almarhum, serta menemukan ketenangan dalam menghadapi kehilangan.
Anda juga harus memahami hukum mengurus jenazah sesuai dengan agama yang dianut. Untuk umat muslim, Anda dapat menggunakan jasa pemakaman dari Kamboja yang mengerti dengan baik hukum dan adat yang berlaku dalam agama Islam.
Tak hanya itu, Kamboja dapat membantu dalam pengurusan hal lain yang masih berhubungan dengan pemakaman seperti akta kematian, peti jenazah, batu nisan, menyediakan proteksi pemakaman dan jasa pengurusan pemakaman profesional dan masih banyak lagi.
Kamu bisa berdiskusi dengan salah satu tim Kamboja untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dengan cara menghubungi kontak Kamboja.