Pernahkah terbesit di benak Anda untuk membuat surat wasiat? Hampir sebagian besar orang yang masih muda menganggap bahwa membuat surat wasiat tidak harus dilakukan terburu-buru. Padahal pentingnya surat wasiat perlu diketahui tanpa harus menunggu tua terlebih dahulu.

Tidak ada yang tahu kapan ajal akan tiba, setiap orang memiliki kesempatan untuk meninggal dunia tidak peduli berapa umurnya. Oleh karena itu, agar masih sempat sebaiknya Anda membuat surat wasiat untuk membagikan harta yang dimiliki secara adil dan tuliskan pesan-pesan terakhir Anda.

Pentingnya Surat Wasiat

Menulis surat wasiat yang ditujukan kepada keluarga tercinta adalah suatu hal yang sangat penting. Surat wasiat adalah surat yang berisi pesan tentang keinginan seseorang agar bisa tetap terlaksana oleh ahli waris meskipun ia sudah tiada.

Dengan menulis surat wasiat, maka Anda juga telah menghindari adanya konflik antar keluarga yang ditinggalkan. Dalam surat wasiat, Anda perlu menjelaskan secara detail pembagian harta yang ditinggalkan tanpa ada pihak yang mengajukan protes.

Pasalnya, keputusan surat wasiat bersifat mengikat, sehingga sulit diubah ketetapannya saat orang yang menulis wasiat sudah meninggal.

Cara Menuliskan Surat Wasiat

Setelah mengetahui pentingnya surat wasiat diikuti atas, Anda bisa mulai mempelajari cara menulis dokumen penting tersebut. Bagaimanakah cara menulis surat wasiat yang tepat? Barangkali, Anda merasa bingung untuk memulainya dari mana.

Ada tiga langkah menulis surat wasiat. Tahap-tahap yang perlu dilakukan yakni sebagai berikut:

1. Buat Daftar Aset-Aset dan Kepemilikan

Langkah pertama, putuskan tentang apa saja yang hendak Anda jadikan sebagai wasiat. Pastinya, salah satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah membuat daftar aset kepemilikan.

Daftar wasiat ini sudah mencakup semua aset, harta benda, beserta barang-barang milik Anda yang bisa dihibahkan atau dipindahtangankan, baik dalam bentuk materi maupun uang di bank.

Anda juga bisa memasukkan barang-barang perabotan seperti mebel, baju, sepatu dan aksesoris lainnya. Tulis daftar barang jika ingin meninggalkannya untuk beberapa orang tertentu.

Jika Anda sudah menikah dan tidak mempunyai perjanjian pra nikah maupun pasca nikah, cek kembali apakah harta tersebut termasuk harta bawaan yang telah Anda miliki sebelum menikah, sehingga benar-benar sah menjadi harta milik Anda sendiri.

Adapun jika harta tersebut dihasilkan atau dibeli saat Anda sudah menikah, harta tersebut menjadi harta milik bersama. Lain lagi jika Anda dan pasangan mempunyai surat perjanjian tentang pisah harta, maka harta kepunyaan masing-masing tetap dianggap sebagai harta pribadi dan bisa disertakan dalam wasiat pribadi.

2. Tentukan Secara Spesifik Penerima Harta

Jika ingin mewariskan harta peninggalan secara turun temurun, maka sebutkan secara detail keinginan Anda di dalam surat wasiat. Bahkan, Anda juga bisa mengatur kondisi pewarisan sesuai dengan impian Anda.

Misalnya, dengan menyatakan bahwa Anda mewariskan sejumlah uang kepada anak-anak Anda, dengan catatan harus lulus kuliah lebih dahulu.

3. Bagikan Harta Benda yang Masih Tersisa

Harta benda yang masih tersisa beserta instrumen finansialnya yang tidak disebutkan secara spesifik di dalam wasiat, maka bisa dibagikan secara adil pada penerima hak waris.

Misalnya, jika Anda memiliki dua anak, maka bagi dua warisan yang masing-masing akan diterima oleh ahli waris masing-masing sebesar lima puluh persen dari sisa warisan. Semua pesan ini bisa ditulis di dalam surat wasiat, sehingga tidak akan ada perselisihan antar masing-masing ahli waris.

Hal yang Dilakukan Saat Ahli Waris Meninggal Dahulu

Bagaimana jika ternyata ahli waris meninggal sebelum Anda? Hal-hal yang perlu Anda lakukan yaitu di bawah ini:

1. Tentukan Pewaris Kedua (Cadangan)

Umur orang memang tidak bisa ditentukan. Lantas, bagaimana jika yang meninggal terlebih dulu ternyata ahli waris? Salah satu solusi yang bisa digunakan yakni tentukan saja pewaris cadangan sedari awal. Hal ini perlu ditentukan sejak awal, apalagi jika Anda mendadak lupa untuk mengubah surat wasiat di lain hari.

2. Tentukan Siapa yang Berhak Mengasuh Anak

Tips yang kedua yakni tentukan siapa orang yang berhak menjadi wali dari anak atau anggota keluarga yang masih di bawah umur.

Jika Anda mempunyai anak yang berusia di bawah 17 tahun dan belum diakui sebagai orang dewasa menurut hukum Republik Indonesia, Anda juga perlu memutuskan perwalian anak.

Tentukan dari sekarang agar hak asuh perwalian bisa legal dan lebih mudah untuk mengurus aset material maupun finansial sebelum anak menginjak umur dewasa secara resmi.

3. Bagaimana Anda ingin Dikebumikan?

Apakah Anda memiliki keinginan untuk dimakamkan di tempat tertentu? Apakah Anda ingin melakukan donor organ bagi orang yang membutuhkan? Segala keinginan Anda terkait pemakaman juga bisa dimasukkan ke dalam surat wasiat.

4. Pilih Pelaksana Surat Wasiat

Tips yang berikutnya yaitu tentukan orang yang akan melaksanakan hal-hal tertulis di dalam surat wasiat Anda. Selain itu, pilihlah pelaksana cadangan jika pelaksana pertama tidak mampu menjalankan tugasnya.

Pelaksana surat wasiat harus dari golongan orang yang Anda kenal dengan baik agar Anda bisa yakin bahwa semua wasiat yang telah ditulis dapat dijalankan dengan seharusnya dan diurus dengan sebaik-baiknya.

Tulis Surat Wasiat Anda

Ada dua opsi menulis surat wasiat yang bisa Anda pilih. Penjelasan selengkapnya yakni sebagai berikut:

1. Menggunakan Bantuan Pengacara Terpercaya atau Notaris

Opsi yang pertama yakni menggunakan jasa dari notaris atau pengacara. Umumnya, cara ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun memberikan kemudahan tersendiri bagi Anda.

Apalagi jika Anda memiliki banyak aset, maka menggunakan bantuan notaris atau pengacara adalah hal yang sangat dibutuhkan.

2. Tulis Surat Wasiat Sendiri

Surat wasiat juga bisa ditulis sendiri. Namun, konsekuensinya tidak ada kekuatan hukum yang dapat menjamin seratus persen bahwa wasiat tersebut akan dilaksanakan oleh ahli waris.

Pasalnya, wasiat yang ditulis sendiri cenderung lebih mudah diimitasi atau dipalsukan. Meskipun bebas biaya, namun cara ini tidak seaman opsi yang pertama.

3. Finalisasi Surat Wasiat

  • Setelah surat wasiat selesai dibuat, cantumkan tanda tangan di surat wasiat yang disaksikan oleh dua atau lebih saksi terpercaya.
  • Para saksi juga perlu menandatangani surat wasiat tersebut agar kekuatan hukumnya semakin terjamin.
  • Simpanlah surat wasiat di tempat paling aman dan pastikan bisa ditemukan oleh pewaris. Jika surat wasiat tidak bisa ditemukan ketika Anda wafat, maka pesan-pesan yang ada di dalamnya tidak bisa dijalankan.
  • Beberapa contoh lokasi aman untuk menyimpan surat wasiat yakni di dalam brankas rumah, di kantor pengacara atau notaris, atau di safe deposit box bank Anda.

Setelah mengetahui pentingnya surat wasiat di atas, Anda bisa mulai berkonsultasi dengan pengacara atau notaris untuk mulai mempersiapkannya sejak dini.

Tidak ada salahnya membuat surat wasiat meskipun Anda masih belum tua. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terburuk setelah Anda wafat nanti.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0