Tradisi ziarah sebelum puasa memang bukan kegiatan tabu untuk masyarakat Indonesia. Selain bertujuan untuk mengirimkan doa, ziarah dapat menjadi pengingat bahwa maut pasti datang entah itu kapan. Lantas seperti apa hukum tradisi ini dalam Islam? Apakah wajib, terlarang, atau sunah?

Hukum Tradisi Ziarah Sebelum Puasa

Menjadi aktivitas yang sering dilakukan masyarakat, ternyata ziarah sebelum puasa pernah menjadi proses ritual yang diharamkan. Namun, hal ini bukan tanpa alasan. Munculnya larangan ini adalah karena dulu orang yang datang ke makam banyak melakukan tindakan berlebihan. Seperti berteriak, memukul badan, dan menangis.

Ketika zaman Nabi Muhammad saw, beliau juga tidak memperbolehkan para sahabatnya untuk pergi berziarah. Pada saat itu, dunia masih dalam zaman jahiliah. Sehingga berpeluang menimbulkan pemikiran yang salah dan akibatnya bisa musyrik. Nabi Muhammad saw khawatir orang-orang memiliki tujuan lain yang tidak semestinya.

Namun, setelah beliau yakin akan keimanan para sahabatnya, ziarah ke makam akhirnya diperbolehkan. Bahkan, saat ini ziarah menjadi kegiatan sunah untuk umat muslim. Berdasarkan pernyataan ini ziarah pra-puasa bisa Anda lakukan dengan tujuan mengirimkan doa pada ahli kubur agar mendapat ketenangan.

Secara garis besar, ziarah memiliki hukum sunah. Jadi, bukan suatu kewajiban yang harus Anda lakukan. Selain itu, Nabi Muhammad saw juga mengingatkan kegiatan ini tidak terbatas waktu. Artinya, umat muslim bisa melakukannya meskipun bukan bulan Ramadhan. Bisa hari-hari biasa, karena waktu berdoa itu fleksibel.

Adab Ziarah Berdasarkan Sunah Nabi

Setelah mengetahui hukum ziarah sebelum puasa, Anda juga wajib memahami adab ketika datang ke makam. Bukan kewajiban memang, tapi adab ini penting bahkan sesuai dengan sunah nabi. Adapun berikut ini adalah adab-ada tersebut:

1. Sudah Berwudu

Adab pertama dalam ziarah ke makam adalah mengambil wudu. Banyak yang berpikir bahwa wudu hanya untuk salat. Namun ternyata, manfaatnya tidak hanya sebatas itu saja.

Meski Anda akan berkunjung ke makam atau kuburan, alangkah baiknya jika bersuci terlebih dahulu. Bisa dari rumah atau ke kamar mandi umum terdekat.

2. Ucapkan Salam

Setelah sampai di lokasi pemakaman pastikan Anda mengucapkan salam. Hukum mengucapkan salam bagi peziarah adalah sunah dan ucapan ini hanya khusus untuk penghuni kuburan muslim. Ucapan salam juga hendaknya Anda ucapkan dalam posisi menghadap jenazah.

3. Menghadap ke Arah Kiblat

Sunah ziarah sebelum puasa ketiga adalah menghadap ke arah kiblat ketika berdoa. Anda dapat memulai membacakan doa untuk orang yang sudah meninggal juga mengirimkan bacaan tasbih, tahmid, takbir, hingga zikir. Selain itu, ada pula beberapa orang yang membacakan Yasin ketika berziarah.

4. Tidak Duduk atau Berjalan di Atas Kuburan

Meski jarak antar makam itu sangat sempit, namun peziarah tidak diperbolehkan untuk duduk atau berjalan di atas kuburan.

Hukum mengenai duduk atau berjalan di atas tersebut adalah haram. Selain itu, Nabi Muhammad saw juga membuat perumpamaan bahwa, akan lebih baik jika seseorang duduk di atas bara api yang panas daripada harus duduk di atas kuburan.

Dalam Islam, orang yang masih hidup wajib tetap menghormati orang yang sudah meninggal. Salah satunya dengan tidak menduduki atau berjalan di atas makam. Melewati samping makam akan lebih bagus dan sopan. Jadi, usahakan untuk melewati makam secara hati-hati.

5. Membaca Surat yang ada di Al-Qur’an

Membaca surat-surat yang ada di Al-Qur’an juga disunahkan untuk para peziarah ketika berada di makam.

Sesuai dengan riwayat Al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, ada 4 surat yang setidaknya harus Anda baca. Surat tersebut adalah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Lalu, untuk penutupnya, Anda dapat membaca Al-Fatihah.

Sejarah Tahlil

Setelah mengetahui hukum dan adab ziarah sebelum puasa, Anda sebaiknya juga memahami sejarah tahlil. Peristiwa meninggal dunia sudah pasti terjadi. Apapun yang hidup pasti akan wafat. Itulah hukum alam yang tidak bisa diprediksi manusia.

Secara turun-temurun tradisi menggelar acara tahlil untuk memperingati kedukaan sudah pasti tidak asing lagi untuk Anda. Dalam sejarahnya, tahlil muncul sejak Islam masuk ke tanah jawa.

Tradisi ini berlangsung secara berurutan, yakni malam ketujuh, empat puluh hari, seratus hari, pendak pisan (satu tahun), pendak pindo (dua tahun), hingga ke seribu hari wafatnya seseorang. Apabila peringatan tersebut sudah selesai, tahlil bisa Anda laksanakan secara periodik setiap tahun. Lebih tepatnya setiap tanggal dan bulan kedukaan jenazah.

Tujuan Tahlil

Seperti yang ada pada penjelasan di atas, tahlil memiliki tujuan untuk mengirim doa pada jenazah agar mendapat ampunan serta tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dalam bacaannya, tahlil bisa untuk satu orang saja, bisa pula disebutkan untuk beberapa orang yang sudah meninggal sekaligus.

Manfaat Tahlil

Sementara itu, tujuan dan manfaat itu berbeda. Jika ziarah sebelum puasa saja memiliki manfaat, maka tahlil pun demikian. Adapun beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:

A. Menjadi Cara untuk Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal

Manfaat tahlil yang pertama adalah menjadi perantara untuk mengirim doa pada orang yang sudah meninggal. Biasanya orang yang mendoakan tidak hanya satu, melainkan ada beberapa dan ada pemuka agama yang menjadi pemimpinnya. Hal inilah yang membuat tahlil bisa lebih barokah dan khusyuk.

B. Dapat Lebih Mengaji Al-Quran

Membaca cerita atau chat di WhatsApp rasanya lebih mudah, mengingat teknologi yang semakin canggih membuat orang lalai untuk membaca Al-Quran. Nah, dengan tahlil Anda bisa membaca Al-Quran dengan cara yang lebih santai. Mengingat dalam tahlil, ada beberapa surat yang akan Anda baca bersamaan.

Seperti Al-Fatihah, Yasin, dan surat pendek lainnya. Lewat tahlil, Anda juga dapat meluangkan waktu untuk mengaji. Bisa dikatakan, tahlil akan menjadi perantara agar masyarakat bisa belajar mengaji secara perlahan.

C. Mempererat Hubungan Antar-tetangga

Manfaat tahlil yang terakhir adalah mempererat hubungan antar tetangga. Perlu Anda ketahui bahwa, tahlil lebih banyak dilakukan bersama kumpulan orang. Secara tidak langsung, adanya kebersamaan ini dapat membuat hubungan antar-tetangga bisa terjalin lebih erat.

Selain mempererat hubungan, orang-orang yang tergabung juga akan mendapatkan pahala karena sudah mau ikut mendoakan jenazah.

Sudah Tahu Hukum Ziarah Sebelum Puasa?

Setelah mengetahui penjelasan tentang hukum dan adab ziarah sebelum puasa luangkanlah waktu untuk sekedar mendoakan orang-orang yang sudah meninggal. Sementara itu, apabila Anda membutuhkan jasa on demand service pemakaman maka bisa memilih jasa pemakaman dari Kamboja.

Jasa pemakaman dari Kamboja akan membantu Anda mengurus segala keperluan pemakaman secara lengkap dan profesional. Sehingga keluarga tidak akan kerepotan di tengah kesedihan yang melanda. Dijamin Anda akan mendapat pelayanan terbaik!

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0