Benarkah meninggal di hari Jumat merupakan pertanda baik? Cari tahu jawaban dan kebenarannya dalam artikel ini!
Manusia sebagai makhluk fana hanya memiliki batas waktu sementara di dunia dan tidak bisa memperkirakan kapan meninggalnya, karena itu menjadi rahasia Allah SWT. Dalam agama Islam, meninggal di hari Jumat merupakan suatu keistimewaan sendiri.
Alasan orang-orang berpikir demikian, karena hari Jumat merupakan hari baik dibandingkan hari-hari lainnya. Namun, apakah hal itu shahih untuk Anda percayai? Jika masih belum yakin atau ragu, Anda bisa menyimak pembahasan artikel berikut.
Meninggal dalam kondisi baik atau husnul khatimah merupakan impian setiap muslim. Ditambah, jika benar meninggal di hari Jumat yang katanya hari baik, maka semakin bagus. Berikut beberapa keutamaan wafat pada hari Jumat yang bisa Anda simak dan teliti kebenarannya.
Seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat termasuk salah satu tanda husnul khatimah. Keutamaan ini juga tercantum dalam hadits riwayat Imam al-Tirmidzi yang menegaskan bahwa kedukaan muslim pada hari Jumat bisa membebaskannya dari fitnah kubur. Berikut adalah bunyi haditsnya:
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى فتنة القبر
“Tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. al-Tirmidzi).
Berdasarkan bunyi hadits tersebut, muslim yang meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat dapat terjaga dari fitnah kubur. Namun, Anda tidak boleh langsung menjadikannya acuan. Menurut al-Tirmidzi, hadits di atas termasuk gharib, yang sanadnya tidak bersambung atau hanya satu orang saja.
Selain itu, masih ada riwayat lain yang membahas keutamaan wafat pada hari Jumat. Misalnya, seperti riwayat Humaid dari Iyas bin Bukair, “Barangsiapa mati di hari Jumat, ia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur.”
Hanya saja, hadits-hadits tersebut belum sampai ke tataran shahih menurut Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri. Selain itu, Al-Kasymiri juga mengatakan:
ما صح الحديث في فضل موت يوم الجمعة ، ولو صح بالفرض لكان الفضل من عدم السؤال لمن مات يوم الجمعة لا من مات قبل وأخر دفنه إلى يوم الجمعة
“Tidak mencapai derajat shahih, hadits mengenai keutamaan mati di hari Jumat, bila diandaikan keshahihannya, maka keutamaan tidak ditanya malaikat diarahkan kepada orang mati di hari Jumat, bukan orang yang meninggal di hari sebelumnya dan diakhirkan pemakamannya sampai hari Jumat.” (Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azzham Syah al-Kasymiri, al-‘Arf al-Syadzi, juz 2, hal. 452).
Bagi muslim, hari Jumat merupakan hari terbaik dalam seminggu. Pada hari tersebut, Allah SWT akan mengabulkan doa para hamba-Nya di waktu-waktu tertentu. Dari Abu Hurairah, Rasululah SAW bersabda,
“Sesungguhnya di hari Jum’at terdapat satu waktu yang mustajab bila seorang hamba muslim mengerjakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah mengapa hari Jumat memiliki keutamaan yang lebih besar daripada hari-hari lainnya. Dan jika ada seseorang meninggal di hari Jumat, sebagian besar masyarakat akan memandangnya sebagai kedukaan yang husnul khatimah.
Namun, meski tanda-tanda husnul khatimah salah satunya meninggal di hari Jumat, Anda juga perlu memperhatikan amal perbuatan seseorang selama hidupnya. Jadi, tidak hanya berdasarkan pada hari meninggalnya saja.
Oleh sebab itu, muslim perlu memaksimalkan amalannya selama masih hidup, dengan mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Amalan baik tersebut akan menjadi bekal Anda nantinya di akhirat.
Jika ingin masuk surga, ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan. Misalnya seperti berbuat baik, menghindari larangan yang Allah SWT tetapkan, dan mematuhi setiap perintah-Nya. Selain itu, seorang muslim yang meninggal pada hari Jumat juga bisa masuk surga, berdasarkan riwayat hadits oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:
خَيرُ يومٍ طَلَعتْ عليه الشمسُ يومَ الجُمُعةِ ، فيه خُلِقَ آدمُ ، وفِيه أُدْخِلَ الجنةَ ، وفيه أُخْرِجَ مِنها ، ولا تَقومُ الساعةُ إِلَّا في يومِ الجُمعةِ
Artinya: “Hari terbaik di mana matahari telah terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan. Di atasnya dia dimasukkan ke surga, di atasnya dia dikeluarkan darinya. Dan jam terakhir akan terjadi pada hari lain selain hari Jumat.”
Namun, persoalan masuk surga tidak serta merta hanya karena meninggal di hari tertentu saja. Alasannya, karena pada akhirnya hanya Allah SWT yang tahu dan berhak memasukkan seorang hamba ke dalam surga-Nya.
Jadi, bisa kita lakukan sebagai manusia adalah berikhtiar. Jangan lelah untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain. Pasalnya, tidak ada yang pernah tahu kapan ajal tiba. Oleh sebab itu, Anda dan kita semua hanya bisa melakukan upaya terbaik selama hidup untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Sehubungan dengan pembahasan meninggal di hari Jumat, siapapun pasti tidak tahu kapan akan meninggalkan dunia ini. Walau sebelumnya mungkin sudah ada tanda akan meninggal, tetap saja hanya Allah SWT yang memutuskan takdirnya. Jadi, yang bisa Anda lakukan adalah mempersiapkan jasa perawatan jenazah, seperti yang disediakan oleh Kamboja.
Kamboja memahami betapa berharganya orang tercinta yang meninggalkan Anda. Jadi, sudah sepantasnya melayani perawatan jenazah sesuai syariat Islam dengan baik dan benar.
Di Kamboja tahapan pemulasaran jenazah dalam Islam terbagi menjadi memandikan, mengkafani, mensholati, membawa jenazah ke kuburan, dan memakamkan jenazah. Dengan mengandalkan jasa dari Kamboja, urusan pemulasaran jenazah bukan jadi masalah besar lagi.
Anda bisa menghubungi kontak Kamboja untuk mendapatkan informasi penting lainnya dan berdiskusi dengan salah satu tim Kamboja.
