Jasa Pemakaman Katolik di Indonesia mempunyai prosedur dan tata cara tersendiri dalam melakukan proses penguburan jenazah. Mulai dari pemandian, pembaptisan, hingga proses penguburan semua telah diatur sedemikian rupa oleh pihak event organizer pemakaman Kamboja dengan biaya pemakaman yang relatif terjangkau.

Pada dasarnya, proses penguburan jenazah agama Katolik sama seperti umumnya agama lain. Namun, Katolik juga mempunyai tata cara sendiri dalam proses penguburan jenazah. Adapun tata cara penguburan jenazah agama Katolik yang antara lain, sebagai berikut!

Prosedur Pemakaman Katolik

Langsung saja, ini dia prosedur dan tata cara penguburan jenazah agama Katolik, sesuai dengan standar gereja di Indonesia:

1. Pemandian Jenazah

Sebelum jenazah nantinya dimasukkan ke dalam peti, tentunya jenazah akan melewati proses pemandian terlebih dahulu. Prosesi ini bertujuan agar jenazah tersebut dalam keadaan bersih pada saat-saat terakhirnya.

Prosesi pemandian jenazah ini umumnya dilakukan oleh pihak keluarga atau kerabat terdekat. Namun, jika Anda merasa tidak kuat dalam melakukan proses pemandian ini, Anda juga dapat melimpahkan proses pemandian kepada petugas pelayanan pemakaman Jakarta yang punya pengalaman dalam proses perawatan jenazah.

Setelah jenazah selesai melewati proses pemandian, selanjutnya jenazah akan dibalut menggunakan pengawet jenazah. Tujuan untuk menetralisir kuman dan bakteri pada jenazah, saat proses berkabung oleh para kerabat dan keluarga.

2. Pembungkusan Jenazah dengan Jas atau Gaun

Setelah jenazah selesai melewati proses pemandian, proses pemakaman Katolik selanjutnya, yaitu pembungkusan jenazah. Dalam agama kristen, pakaian berupa jas akan dikenakan bagi jenazah pria.

Sedangkan untuk jenazah wanita, akan menggunakan gaun yang berwarna putih. Pada saat proses memakaikan pakaian ini, keluarga bisa menyematkan barang-barang kesukaan jenazah semasa hidupnya ke dalam peti mati.

Barang-barang tersebut biasanya cincin, kalung, gelang, ataupun jam tangan.

3. Pembukaan Ibadah dengan Tanda Salib

Tata cara dan prosedur pemakaman katolik selanjutnya, yaitu pembukaan ibadah dengan tanda salib. Selain itu, pada proses pembukaan ibadah ini, keluarga dan pastor akan memanjatkan salam pengantar dan doa pembuka.

Setelah itu, Pastor akan membuka ibadah, dengan pemberkatan makam dan pembaptisan.

Dalam pemberkatan makam sendiri, Pastor akan membacakan firman Alkitab yang berbunyi sebagai berikut:

“Tuhan Yesus, Kami memohon kepada Mu atas nama Bapak dan Roh Kudus, sucikanlah jenazah saudara kami ini. Agar hamba Mu dapat bangkit bersama Mu dan akan menjalani kehidupan indah sepanjang masa”.

Kemudian, umat yang hadir dalam proses peribadatan ini akan mengaminkan ucapan dari sang Pendeta atau Pastor tersebut.

4. Proses Memasukan Peti Jenazah ke Liang Lahat

Setelah ibadat pastor buka dengan tanda salib, proses pemakaman katolik berlanjut dengan proses pemasukan peti jenazah tersebut ke dalam liang lahat. Proses pemasukan peti jenazah ini akan diiringi dengan perkataan dari sang pastor atau pendeta. Adapun perkataan dari pastor sendiri, antara lain sebagai berikut:

“Atas nama Allah, Engkaulah yang telah memanggil saudara kami kembali kepada-Mu. Maka, Kami kembalikan jenazah ini dalam pangkuanMu. Semoga Tuhan Yesus akan menerima jenazah ini dalam jalan damai dan akan membangkitkannya dalam jalan kehidupan baru yang abadi dan kekal”.

Sedangkan, para umat yang hadir dalam proses penguburan jenazah ini akan mengaminkan kembali ucapan dari sang pastor atau pendeta.

Selain itu, pada proses pemasukan jenazah ke dalam liang lahat ini, kerabat/keluarga diperbolehkan untuk menabur bunga sebagai bentuk penghormatan terakhir.

5. Pendeta atau Pastor Memerciki Peti Jenazah

Peti jenazah yang sudah masuk ke dalam liang lahat ini, akan diperciki air doa oleh pendeta atau pastor. Sama halnya pada proses yang pertama dan kedua, pada prosesi pemakaman Katolik yang ketiga ini, pendeta akan berdoa sembari memerciki peti jenazah tersebut.

Adapun ucapan pendeta saat proses ini, yaitu sebagai berikut:

“Ketika ia telah dibaptis, maka jenazah ini bersatu dengan roh Kristus dan mati bersama dalam jalan Mu, Tuhan. Saudara/saudari sekalian, jenazah ini sekarang akan hidup bersama dengan Kristus. Semoga dia akan dalam kehidupan baru bersama naungan Yesus Kristus”.

Lalu, para umat pun kembali mengaminkan ucapan dari pastor atau pendeta tersebut.

6. Proses Mendupai Jenazah

Proses selanjutnya dalam penguburan jenazah umat Katolik, yaitu proses mendupai jenazah. Pada prosesi mendupai jenazah ini, pastor akan mendupai jenazah dengan wangi-wangian khusus, agar jenazah tersebut wangi saat menghadap Tuhan Yesus.

Selain itu, pada proses pendupaan jenazah, Pastor atau pendeta juga akan membacakan doa, yaitu:

“Semoga doa-doa yang kami panjatkan ini akan senantiasa mengiringi jenazah saudara/saudari kami dalam setiap perjalanan panjang menuju ke dalam rumah Bapa”.

Para umat yang hadir pun akan kembali mengamini ucapan dari pastor tersebut.

7. Proses Tabur Bunga Terakhir

Proses pemakaman Katolik ketujuh, yaitu proses tabur bunga. Apabila peti jenazah sudah melewati proses pendupaan oleh pastor, maka pastor pun akan menaburkan bunga di atas peti jenazah, sambil berkata:

“Semoga sekuntum bunga ilahi yang kami tanam dalam peti hamba-Mu ini, bisa mekar layaknya bunga yang harum semerbak serta memenuhi seluruh sudut-sudut taman surgawi”.

Kemudian, para umat yang hadir kembali akan mengamini ucapan dari pastor atau pendeta tersebut.

8. Penutupan Peti Jenazah dalam Liang Lahat

Setelah serangkaian prosesi di atas, selanjutnya peti jenazah mulai diturunkan dalam liang lahat. Pada proses penutupan peti jenazah ini, Pastor atau pendeta yang memimpin jalannya pemakaman Katolik akan berkata sebagai berikut:

“Manusia tercipta dari tanah pasti akan kembali lagi ke tanah. Semoga kristus akan memulihkan luka saudara/saudari kita ini di dalam rasa kebahagiaan orang yang telah tiada”.

Kemudian, para umat yang hadir, akan mengaminkan doa dan perkataan dari pastor tersebut.

9. Pembuatan Tanda Salib di Atas Peti

Pada prosesi ini, pastor yang memimpin jalannya pemakaman akan menancapkan tanda salib di atas makam jenazah tersebut, sambil berdoa:

“Saudara/saudariku, maka masuklah engkau ke dalam hidup abadi dengan membawa kemenangan dalam kristus. Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang maha Agung”.

Kemudian, umat pun kembali akan mengaminkan ucapan dari pastor tersebut.

10. Penutupan Doa

Terakhir, proses pemakaman Katolik telah sampai pada prosesi penutupan doa. Pada prosesi ini, Pastor akan menutup proses pemakaman dan memanjakan doa:

“Tuhan berilah dia istirahat yang kekal. Sedangkan, para umat akan menjawab Sinarilah dia dengan kilauan cahaya abadi".

Lalu pemimpin akan kembali berdoa “Semoga semua orang yang telah meninggal akan beristirahat dalam damai”.

Kemudian, para umat kembali akan mengaminkan doa pastor tersebut, lalu proses penguburan jenazah pun selesai.

Kamboja senantiasa berada disisi anda untuk membantu dalam proteksi pemakaman memberikan anda ketenangan dan dukuangan emosional.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Meninggal karena Depresi, Ini 9 Langkah untuk Mencegahnya

permalink

SUDEP, Penyakit Epilepsi Menyebabkan Kematian Tak Terduga

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 4.9/5.0