Pemandian jenazah menjadi salah satu tahapan paling penting dalam proses pemulasaran. Proses ini tidak hanya melibatkan aspek spiritual, melainkan juga membutuhkan pemahaman yang mendalam. Tentu saja, jika Anda akan menjalankan atau membantu proses ini, ada beberapa hal penting yang wajib untuk diperhatikan.

Hal tersebut meliputi persiapan alat hingga tata cara pengurusan jenazah yang benar. Oleh karena itu, memilah informasi yang tepat harus dilakukan agar Anda dapat mengerjakan proses tersebut dengan lancar, penuh penghormatan, dan sesuai aturan agama. Mari simak ulasan lengkapnya di sini!

Persiapan Penting dalam Pemandian Jenazah

Demi memastikan proses memandikan jenazah bisa berjalan baik, berikut poin-poin yang wajib Anda pahami:

1. Persiapkan Tempat yang Layak dan Tertutup

Sebelum memulai proses ini, penting untuk memilih tempat yang layak dan tertutup demi menjaga privasi serta kehormatan almarhum. Selain itu, upayakan lokasi harus bersih dan bebas gangguan, seperti suara berisik, orang lalu-lalang, dan lain sebagainya.

Jika bisa, lakukan di ruangan yang terlindungi, nyaman, penutup melingkar, ventilasi yang baik, serta pencahayaan yang cukup. Dengan suasana ini, proses pemandian akan lebih mudah dilakukan serta menciptakan suasana yang khidmat.

2. Mempersiapkan Perlengkapan Sekaligus Orang yang Memenuhi Syarat

Kedua, persiapkan perlengkapan pemandian jenazah secara lengkap. Mulai dari saluran air bersih yang mendukung, sabun untuk membersihkan, kain penutup, hingga sarung tangan. Pastikan semuanya dalam keadaan steril. Di samping itu, ketahui jika tidak semua orang bisa memandikan atau menyaksikan proses pemandian jenazah.

Ada aturan yang harus dipahami supaya proses sesuai dengan adab dan syariat Islam. Adapun ketentuan memandikan jenazah muslim adalah jenazah laki-laki wajib dimandikan oleh laki-laki juga, serta jenazah perempuan wajib perempuan.

Namun, seorang istri diperbolehkan ikut memandikan suaminya, begitupun dengan seorang suami yang  juga diperbolehkan ikut memandikan jenazah istrinya. Seorang ayah dapat ikut memandikan jenazah anak perempuannya yang masih dibawah umur dan ibu dapat memandikan jenazah anak laki-lakinya yang masih di bawah umur.

Akan tetapi, jika perempuan meninggal, sementara yang masih hidup semuanya adalah laki-laki dan tidak memiliki suami, ataupun sebaliknya, jenazah tidak dimandikan. Cukup ditayamumkan saja oleh seorang dari mereka memakai sarung tangan. Terakhir, semua aib atau kecacatan pada jenazah tidak boleh diceritakan kepada siapapun.

3. Menutup Aurat Jenazah ketika Dimandikan

Termasuk suatu kewajiban untuk menutup aurat ketika proses memandikan jenazah dilakukan. Meski sudah meninggal, almarhum masih memiliki aurat yang harus dijaga dengan baik. Ini tak hanya berlaku ketika pemandian, melainkan saat dipindahkan juga wajib dalam keadaan tertutup.

Anda bisa memakai kain penutup tebal dan lebar supaya bagian tubuh yang tidak boleh terlihat bisa tertutup dengan sempurna. Ini juga termasuk adab dan bentuk penghormatan kepada almarhum.

4. Memandikan dengan Kelembutan

Dalam proses pemandian jenazah, Anda harus memperlakukan jenazah dengan lembut. Jenazah memang sudah tidak bernyawa, namun, menurut syariat, almarhum baru saja melewati proses kematian yang cukup menyakitkan. Jadi, kekerasan sedikit apapun akan tetap dirasakan oleh ruhnya.

Selain itu, Islam sangat menghargai manusia, tidak hanya semasa hidup, melainkan setelah meninggal pun sama. Jangan pernah memandikan jenazah dengan gerakan tergesa, kasar, bahkan sampai melukai. Anda wajib menjaga tubuh almarhum dengan baik.

Proses ini juga akan mencerminkan penghormatan terakhir, sehingga setiap langkahnya perlu dilakukan dengan tenang dan penuh perhatian. Akan tetapi, jika jenazahnya sudah dalam kondisi kaku, maka orang yang memandikan bisa melenturkan sendi dengan cara yang halus dan perlahan.

5. Memastikan Najis dan Kotoran di Tubuh Jenazah Bersih

Seperti yang diketahui, proses ini bertujuan untuk membersihkan tubuh almarhum dari semua najis dan kotoran yang melekat. Oleh karena itu, pastikan untuk menyeka seluruh bagian tubuh, termasuk area tersembunyi seperti lipatan kulit, sela jari, dan bagian kepala.

Tak hanya itu, jenazah juga bisa didudukkan sebentar dan menekan lembut bagian perut sambil mengalirkan air. Ini bertujuan supaya kotoran yang tersisa di bagian perut bisa keluar. Kemudian, lakukan istinja kepada jenazah. Setelah semua bersih, jenazah harus diwudhukan agar kondisinya tetap suci sebelum dimakamkan.

6. Merapikan Jenazah Usai Dimandikan

Setelah pemandian jenazah selesai, langkah berikutnya adalah merapikan almarhum. Pastikan rambut dan kuku jenazah sudah dalam keadaan bersih. Jika diperlukan, potong kuku yang terlalu panjang. Kemudian, jenazah dibalut dengan kain kafan secara rapi dan sesuai aturan syariat.

Ukuran kain kafan sendiri berkisar 12 meter. Lalu, ada beberapa peralatan lain yang akan Anda perlukan. Ini meliputi kapas, kapur barus yang sudah dihaluskan, kayu cendana yang sudah dihaluskan, sisir, dan tempat tidur untuk membentangkan kain kafan yang sudah dipotong-potong.

7. Perhatikan Kebersihan Lingkungan

Terakhir, Anda harus memastikan lingkungan tempat pemandian tetap bersih dan terjaga dari bau yang tidak sedap. Lingkungan yang bersih tidak hanya menciptakan suasana yang nyaman, tapi juga mendukung kekhidmatan proses pemakaman.

Syarat Memandikan Jenazah

Setelah mengetahui prosedur pemandian jenazah secara lengkap, Anda juga wajib memahami syarat-syarat khususnya. Apa saja? Berikut penjelasannya!

1. Syarat Orang yang Memandikan Jenazah

Meski pihak kerabat diperbolehkan untuk ikut serta memandikan jenazah, tetap ada syarat khusus sesuai syariat Islam yang harus dipatuhi. Berdasarkan Jurnal AN NAF'AH, berikut syaratnya.

  • Beragama Islam, sehat fisik dan mental, berakal, serta sudah baligh.
  • Amanah dan bisa menjaga aib jenazah selama dimandikan.
  • Berniat dan bisa membaca niat untuk memandikan jenazah.
  • Mengetahui hukum untuk memandikan jenazah sesuai syariat.

2. Syarat Jenazah yang Dimandikan

Selain untuk orang yang melakukan pemandian jenazah, jenazah yang dimandikan juga harus memenuhi syariat berikut ini.

  • Beragama Islam.
  • Ada bagian tubuhnya, meskipun hanya tersisa sedikit dan tidak utuh.
  • Tidak meninggal dalam keadaan syahid.
  • Bukan janin yang meninggal karena keguguran.
  • Bayi yang lahir dalam keadaan sudah meninggal, tidak wajib dimandikan lagi.

Sudahkah Paham tentang Syarat dan Cara Pemandian Jenazah?

Kepergian orang terkasih, prosesi pemandian jenazah, hingga pemakaman seringkali menjadi tantangan yang berat, terutama secara emosional. Oleh sebab itu, memiliki asuransi kematian dapat menjadi langkah penting. Sehingga, keluarga setidaknya akan lebih terbantu dan lebih ringan bebannya dari segi finansial.

Kamboja pun bisa Anda jadikan pilihan untuk menghadapi situasi dengan tenang melalui layanan yang dimilikinya. Terlebih, selain menyediakan asuransi, Kamboja menawarkan jasa kedukaan yang profesional, terpercaya, dan lengkap. Anda pun dapat menyesuaikan dengan tradisi dan agama yang dianut.

Melalui layanan jasa pemakaman yang cepat dan tanggap, diharapkan keluarga dapat lebih fokus berduka tanpa terbebani dengan detail lainnya. Sehingga, keluarga bisa memberikan penghormatan terakhir yang terbaik kepada almarhum.

Disclaimer: Kamboja tidak dapat menjamin kebenaran atau keakuratan data, tips maupun informasi yang tercantum di dalam artikel diatas. Mohon hubungi pihak terkait atau pun instansi yang berwenang jika anda memerlukan bantuan medis maupun administratif.

Artikel Lainnya

Pengurusan Jenazah di Kamboja: Lengkap untuk Semua Agama

permalink

30 Cara Mengucapkan Belasungkawa yang Benar dan Penuh Makna

permalink

Segala kebutuhan mereka
di saat kita telah tiada

Proses pemakaman merupakan sebuah beban yang kadang tidak terpikirkan. Dapatkan kemudahan bersama kami.
Proteksi Pemakaman Jasa Pemakaman
Rated Excellent 5.0/5.0