Harta warisan tidak hanya berbentuk benda fisik, tetapi juga bisa dalam bentuk digital, yang biasanya orang sebut dengan warisan digital. Warisan ini ada banyak jenisnya, salah satunya yang paling umum adalah sosial media. Untuk lebih jelasnya tentang warisan ini, simak artikel ini hingga selesai!
Warisan digital merupakan representasi warisan di dunia digital yang meliputi akun email, postingan, hingga konten-konten di media sosial. Adanya warisan ini, sangat bermanfaat baik untuk yang meninggal maupun yang ditinggalkan.
Untuk yang sudah meninggal, tentu saja akan sangat membantu, agar foto, video, atau dokumen pribadinya tidak disalahgunakan oleh orang lain. Sedangkan untuk yang ditinggalkan, akan memperoleh manfaat berupa kenangan dan dokumentasi pribadi dari orang yang sudah meninggal tersebut.
Adapun contoh-contoh aset digital yang bisa Anda wariskan, antara lain akun email, akun finansial online, bisnis online, akun Paypal, website, akun media sosial, domain yang diperjualbelikan, kekayaan intelektual, video game, dan dunia virtual. Intinya, semua hal berbasis digital yang memiliki nilai termasuk warisan.
Berikut ini cara mengelola warisan digital yang bisa Anda ikuti:
Untuk mengelola akun sebagai warisan, bisa dengan menentukan kontak informasi untuk password. Hal ini sebagai bentuk jaga-jaga, jika nantinya Anda lupa password atau update informasi kontak email. Adapun untuk cara ini Anda bisa menggunakan fitur password manager.
Tidak hanya menentukan kontak untuk password, Anda juga bisa menentukannya untuk mewarisi akun online, terutama yang berbasis cloud. Namun dalam hal ini, Anda juga perlu memberi tahu informasi ini pada orang yang memiliki kontak tersebut.
Sehingga, jika ada hal buruk apapun yang terjadi nantinya, mereka bisa mengambil foto atau dokumen penting yang ada di akun Anda. Selain itu, sebaiknya Anda juga memilih orang yang bisa dipercaya, agar dokumen atau file pribadi Anda tidak disalahgunakan.
Anda tidak hanya cukup dengan meletakkan kontak seseorang pada email. Tetapi juga perlu untuk menginformasikannya pada keluarga atau kerabat Anda.
Ini sebagai bentuk antisipasi, jika nantinya kontak tersebut tidak digunakan lagi. Namun, Anda juga harus memastikan bahwa keluarga atau kerabat tersebut benar-benar bisa Anda percayai.
Dalam mengelola warisan digital, Anda juga perlu melindungi aset tersebut, sebagai langkah antisipasi. Berikut ini cara melindungi warisan Anda dalam berbagai platform:
Untuk melindungi akun Facebook, bisa Anda lakukan dengan mengisi formulir penghapusan akun oleh keluarga atau teman, setelah pemilik akun meninggal. Atau Anda juga bisa melakukan pengaturan pada bagian privasi Facebook, untuk melindungi akun Anda.
Jika memiliki akun Twitter, Anda bisa menutupnya secara langsung untuk orang yang sudah meninggal. Ini karena Twitter memang menyediakan fitur menutup akun dan arsip tweet publik, bagi yang sudah meninggal dunia.
Namun permintaan itu, harus datang dari anggota keluarga inti yang terverifikasi dan memiliki wewenang. Jadi sebaiknya, dari sekarang Anda bisa mendaftarkan akun keluarga inti pada Twitter Anda, sebagai langkah awal warisan digital ini.
Di Google ada istilah 'Manajer Akun Tidak Aktif', yang kemungkinan Anda mengatur proses transfer kepemilikan dan kontrol akun tidak aktif kepada pengguna lainnya. Nah, pengguna lainnya ini, bisa menggunakan kerabat atau orang terpercaya.
Google bersama dengan keluarga Anda bisa bekerja sama untuk menutup akun pengguna yang telah meninggal. Bahkan, Google bisa memberikan konten akun pengguna yang sudah meninggal untuk keluarga, jika memungkinkan.
MySpace juga bisa menghapus profil pengguna yang sudah meninggal dunia, jika ada anggota keluarga atau pewaris mengijinkannya. Ini karena memang MySpace menyediakan fitur tersebut dan caranya pun hampir sama dengan platform lainnya.
Tidak hanya itu, MySpace juga bisa membantu Anda membuat memorial untuk menghormati pengguna yang sudah meninggal tersebut. Jadi, bisa dipastikan juga akun pengguna yang sudah meninggal benar-benar terlindungi.
Untuk akun Gmail, Anda tidak perlu khawatir, karena memang Gmail dan Hotmail mengizinkan akses akun email orang yang telah meninggal dunia, jika beberapa persyaratan sudah terpenuhi.
Bagi para pengguna Dropbox, Anda tidak perlu khawatir, karena platform ini memiliki kebijakan spesifik terkait akun orang yang sudah meninggal dunia. Yang mana, akun Dropbox yang tidak aktif selama kurun waktu 90 hari setelah login terakhir, secara otomatis akan hilang.
Tidak hanya menggunakan cara-cara di atas, pengguna juga bisa mencadangkan data mulai dari sekarang. Terutama jika yang ingin diselamatkan adalah data foto atau video penting pengguna.
Dalam hal ini, Anda bisa mencadangkan semua dokumen dan bahkan mungkin password akun media sosial pada hardisk dan sejenisnya. Jadi, jika pengguna meninggal, pengguna tetap memiliki warisan digital untuk keluarga yang ditinggalkan.
Mencadangkan kontak untuk membuka akun Anda setelah meninggal nanti saja tidak cukup. Anda juga perlu untuk selalu meninjau kontak setiap beberapa tahun.
Ini penting, karena ada beberapa orang yang sering mengganti kontak nomor teleponnya. Jadi, Anda perlu untuk mengatur dan meninjau informasi kontak ini setiap bulannya.
Warisan digital sangat penting untuk Anda pertimbangkan, apalagi jika akun Anda memiliki banyak hal penting, seperti foto, keuangan, dan sejenisnya. Untuk itulah, dalam hal ini Anda juga perlu membuat surat wasiat sebagai salah satu antisipasi lainnya, jika cara-cara sebelumnya tidak berhasil.
Anda juga bisa membuat rencana pemakaman Anda sebagai bentuk antisipasi di masa depan. Jasa pemakaman Kamboja merupakan salah satu pilihan jasa pemakaman terbaik, dengan berbagai pilihan jenis pemakaman unik dan tipe pilihan dari berbagai negara.
Hubungi kontak Kamboja untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan berdiskusi dengan salah satu tim Kamboja.